Puisi: Orang Awam

121 4 1
                                    

Siapalah aku?
Pendatang yang berharap banyak,
Semoga diberi emas batangan,
Selain sekilo garam dan gula.

Mungkin teh lebih nikmat dengan larutan emas ketimbang gula,
Atau ikan akan lebih gurih rasanya,
Setelah berguling dalam bubukan emas.

Aku ini baru saja sampai, menetap tepat di samping rumahmu.
Hendak kakiku melenggang ke sana, namun tubuhku diadang,
Oleh tetangga lama yang senang berada di sana,
Namun pemicu tirisnya atap rumahmu.

Lalu aku diingatkan, diwanti-wanti, serta dilarang tetangga lain.
Bertamu di sana adalah petaka, yang muncul dengan jenaka.
Namun, bukankah aku ini dulu pernah seatap denganmu?

Jauh, jauh, sebelum tetanggamu bertamu di sana.

Kota Hujan, 21 Juli 2019

♧♧♧

Ini kiriman yang datang terlambat untuk destiny_grcia (:

Antologi Cerpen Dan PuisiWhere stories live. Discover now