Puisi: Sungkawa Tunda

91 4 3
                                    

#1 Teruntuk Nona Takdir yang sedang dirundung pilu, semoga awan gemawan segera berlalu darimu.

destiny_grcia

♧♧♧

Adalah aku yang menganggapmu sebagai sumber mata hidup
Di mana tak perlu laba bagiku,
Asal kerjaku adalah tetap mencintaimu,
Dalam suka, maupun duka.

Namun, kukenal kau sebagai mata angin yang terbalik
Di mana matamu hanya terarah padanya, dan bibir itu yang terlalu mengelukan namanya :
Asalkan dia saja, asalkan dia saja.
Dalam suka maupun duka, asalkan dia saja.

Lalu Kasih, kembali kutatap bayangku
Pada genang air yang terpampang nyata menahan tangis.
Aku berduka atas kepergianmu, atas kenangan yang tak sempat kaubagi denganku,
Sebab hanya dia saja sumber mata air kehidupanmu :
Sedang aku, tak ayal tumpukan kayu yang kau bakar, lalu hangatnya dapat kau nikmati ... bersamanya.

Kota Hujan, 23 Juni 2019

Antologi Cerpen Dan PuisiWhere stories live. Discover now