Puisi: Sekadar Untuk Kau Ingat

175 5 0
                                    

Kau pernah terbangun dengan berjuta mimpi yang mengantri 'tuk dirangkai. Kau juga pernah bertekad mewujudkan semua mimpi itu. Lalu sejak saat itu kau mulai berjuang, berjuang, dan terus berjuang. Hingga akhirnya kemalasan datang menghampirimu dalam segelas susu putih. Segera kau teguk lagi dan lalu bergegas tidur.

Sayangnya kau lalai. Kau terlalu bernego bersama waktu, tanpa ada satupun yang pasti. Hingga akhirnya, kau (kembali) terbangun dari mimpimu. Kau dapati dirimu berada tepat di depan pintu penyesalan. Mencakar-cakar emperan dengan tangisan.

Kau ... kini bukan apa-apa.

Kota Hujan, 11 Mei 2019

Antologi Cerpen Dan PuisiWhere stories live. Discover now