Puisi: Pergi

236 8 0
                                    

Hasil kolaborasi bersama: Angel, Naisyachelia, dan Sabina.

♧♧♧

Saat gelap malam datang
Aku hanya bisa terdiam,
Resah, menunggu sesuatu yang tak pasti
Layaknya dedaunan runduk yang menunggu ... untuk mati.

Sepi tak bisa lagi dipungkiri
Hingga air mata tak mampu menggenang
Dan kamu, masih saja jauh di seberang
Andai saja....

Aku kerap bertanya pada rindu,
Dapatkah ia terobos dinding keangkuhanmu?
Mungkinkah namaku masih bersemayam di sana,
Di lubuk hatimu yang paling dalam

Malam selalu sulit 'tuk kulewati,
Aku terserat, tersendat penuh pada nostalgia.
Namun kenang-kenanganmu satu-satunya penawar:
Mafela jingga yang hangat seperti senja, atau pelukanmu yang dulu,
Sebelum kepergian menjadi pilihanmu,

Dan aku yang kini berderai air mata....

Ruang aksara, 1 Oktober 2019

Antologi Cerpen Dan PuisiWhere stories live. Discover now