18

1.9K 184 18
                                    

Pengganggu

*

"Lebih baik lo nurut sama gue atau Gita bakal tau soal masa lalu lo?" Ian mendelik mengancam Kathrina yang sedang mencuci tangannya.

"Lebih baik lo keluar dari sini, atau gue teriak biar semua orang tau kalo lo itu cowo cabul yang berani masuk ke kamar mandi cewe!"

Ian menyengir, lalu merogoh saku celana dan mengambil ponselnya. Dengan cepat, jari-jari Ian menari di layar benda pipih itu, mencari sebuah foto yang hendak ia tunjukkan. "Gue tau hubungan lo sama Gita," tunjuk Ian sambil menampilkan foto Kathrina berciuman dengan Gita.

"Trus?"

"Kalo lo ga nurut sama gue, ni foto bakal gue sebar—"

"Dan lo bakal berakhir kayak bokap dan adik lo," ancam Kathrina seraya berjalan mendekati laki-laki itu. "Lo sendiri tahu, kan? Masa lalu gue itu gimana?"

Ian tersenyum. "Jessica Cakra, lo pasti ga asing sama nama itu."

Sudut alis Kathrina menekuk, terheran-heran dengan Ian yang bisa tahu dengan nama temannya itu. "Tahu dari—"

"Dari mana gue tahu itu ga penting. Yang penting sekarang, lo harus nurut sama gue. Atau engga, tragedi keluarga Radipati bakal gue umbar."

"Lo—"

"Dan percuma juga, meski lo ngebunuh gue sekarang. Gua punya bawahan yang siap menyebar informasi ini ke sosial media kalo gue udah meninggal."

Kathrina mengeraskan rahangnya. "Apa mau lo?"

Ian tersenyum dengan penuh kemenangan. Kembali ia masukkan ponselnya dan bersandar pada wastafel kamar mandi.

"Simpel aja kok."

-

"Halo? Kenapa Sha?"

...

"Aku udah baikan kok,"

...

"Boleh, mau aku jemput?"

...

"Yaudah, aku kesana sekarang."

Azizi mematikan sambungan telpon itu lalu kembali berbaring di atas ranjangnya. Helaan napas ia hembuskan, membuat perempuan yang berbaring di sebelahnya merangkak mendekati wajah Azizi. "Pacar kamu?"

Azizi mengangguk sambil menutup matanya, mencoba merehatkan badannya sebentar karena lelah bermain dengan Freya. "Ngajak jalan," paparnya membuat Freya mengangguk.

"Pacar aku ga ada ngasih kabar sampe sekarang."

"Mungkin selingkuh," celetuk Azizi. Freya terkekeh, lalu mencium pipi Azizi dengan sayang. "Trus kita apa dong?"

"Apa ya? Fwb?"

Freya kembali di buat tertawa, ia mengusap matanya yang berair lalu kembali mencium pipi Azizi dan beralih ke bibirnya yang masih basah. "Dulu kamu ga jago, loh," sindir Azizi saat bibir mereka terpelas.

PENGASUHWhere stories live. Discover now