24

1.7K 165 8
                                    

Perdebatan

*

"Kayaknya kita ke kunci."

Kathrina yang sedang memakai bajunya melorot, terkejut mendengar Gita yang tiba-tiba mengatakan kalau mereka berdua terjebak di ruang OSIS itu.

"Hah? Masa?" Tanya Kathrina tak percaya. Ia berjalan mendekat, masih dengan kemejanya yang belum terkancing. Tangannya terangkat, mencoba membuka kunci pintu yang ternyata macet.

"Macet," deham Gita.

Dasar pintu tua sialan.

Kathrina menghela napasnya seraya menabrakkan keningnya ke pintu. "Kalau di dobrak, bakal kena marah ga?" Monolog Kathrina masih menyatukan keningnya di pintu.

"Tidur sini."

Kathrina menoleh pelan, melihat Gita yang sudah duduk di sofa putih. Gadis itu menepuk pahanya, meminta Kathrina untuk tidur di atas paha nya.

"Sini sayang."

Tanpa pikir panjang, Kathrina langsung berjalan girang menuju Gita, dan menidurkan kepalanya tepat di atas paha Kathrina.

Tangan lentik Gita perlahan mengelus rambut Kathrina, membuat sang empu merasa nyaman dan menutup matanya. "Kamu ga tidur?"

"Aku mau lihat kamu tidur," jawab Gita dengan nada yang datar.

"Kenapa?"

"Pengen aja."

Kathrina terkekeh pelan. Ya, namanya saja Gita. Tak ada yang bisa di tebak dari pikirannya.

"Sayang," panggil Kathrina yang masih memejamkan matanya. "Aku di maafin ga?"

"Setengah," jawabnya singkat.

"Kok cuma setengah?!"

Kathrina tak terima. Bagaimana bisa performa terbaik yang ia berikan tadi tak bisa menuntaskan utang permintaan maaf nya. Kathrina ingat dengan jelas, kalau gadis ini meracau mendesah kan namanya tanpa ampun.

Dan, permintaan maaf nya hanya di terima setengah saja?!

"Masih kurang." Gita tersenyum, menatap wajah Kathrina dari bawah yang terlihat tak terima dengan jawabannya. "Kamu cantik kalau di bawah."

"Kamu juga cantik kalau di atas," balas Kathrina seraya mengangkat tangannya, lalu mengelus rahang Gita secara sensual.

Netra mereka menyatu, seakan sedang bicara melalui mata.

"Kamu milik aku," titah Gita.

"Aku milik kamu sepenuhnya, Git."

Pintu terbuka tiba-tiba, membuat dua gadis itu langsung berdiri dengan panik.

Terutama Kathrina. Tangannya langsung dengan cepat menyatukan dua sisi kemejanya yang masih terbuka secara terang-terangan.

"Ngapain kalian malam-malam disini?"

Seorang laki-laki bertubuh jangkung dengan kaos olahraga yang ketat membuka pintu, memergoki dua perempuan yang sepertinya sedang bermesraan di dalam.

PENGASUHWhere stories live. Discover now