20

1.8K 195 8
                                    

Berdua bersama

*

Lagi-lagi jalan raya kembali dipadatkan dengan kendaraan-kendaraan yang tak kunjung bergerak sedari tadi. Marsha, yang terjebak di kemacetan ini, kini memukul-mukul kemudi mobilnya. Jengkel karena jalanan ini tak kunjung bergerak maju.

"Harusnya aku pake mobil papa aja," keluh Marsha, menyesal karena tak memakai mobil ayahnya yang bisa ia gunakan untuk menembus jalan raya yang macet ini.

Ponsel Marsha berbunyi, membuat sang empu melirik dan menjawabnya dengan cepat.

Mood gadis itu berubah. Dari wajahnya yang tadi kusut, kini berganti menjadi sebuah senyum sumringah yang cantik.

"Halo, Do. Aku kejebak macet," keluh Marsha lagi dengan manja. Membuat Aldo yang berada di seberang terkekeh kecil mendengarnya.

"Kamu dimana?" Tanya Aldo sembari menyalakan mesin motornya. "Aku jemput," sambungnya lagi setelah mendapatkan posisi Marsha yang tak terlalu jauh dari tempat ia berada sekarang.

Derungan mesin motor Aldo menggema, membuat orang-orang yang berada di pinggir jalan memperhatikan laki-laki itu.

Dengan gesit dan lincah, Aldo melintasi jalanan yang padat melalui celah-celah kecil diantara mobil. Aldo cukup handal dalam urusan motor, itu sebabnya ia sering di tunjuk Gracia untuk mengintai dan membuntuti korban yang hendak mereka eksekusi dulu.

Marsha yang sudah memarkirkan mobilnya di bahu jalan, keluar untuk mencari keberadaan Aldo yang katanya hendak menjemputnya. Sambil mengenakan masker dan topi, Marsha beranjak dari sana dan segera menyusul Aldo yang sudah mulai kelihatan di tengah jalan.

Tangan Marsha terangkat, menyapa Aldo yang baru saja memberhentikan motornya di pinggir jalan dan melepaskan helm.

"Hai," sapa Marsha sambil tersenyum.

Aldo menaikkan kedua alisnya, membalas sapaan Marsha dengan singkat lalu menyerahkan helm yang baru saja ia beli tadi.

"Helm siapa?" Tanya Marsha, mengingat beberapa hari lalu ia bukan mengenakan helm bermotif pizza kecil ini. "Helm buat lo. Gue beli tadi di pinggir jalan," jawab Aldo sambil terkekeh.

"Lo belum pernah punya helm, kan?" Sambung Aldo membuat sang empu hanya mengangguk sambil memakai helm pemberian Aldo.

"Lucu," puji Marsha lalu menaiki motor Aldo.

"Mobil lo?"

"Nanti di jemput supir papa," jawab Marsha. Setelah Aldo mengatakan kalau ia akan menjemputnya, Marsha langsung menghubungi salah satu supir yang bekerja untuk menjemput mobil miliknya.

Aldo mengangguk paham, lalu melajukan motor kesayangannya kembali menembus jalanan yang macet, sambil sesekali melirik perempuan yang ia bonceng di belakang melalui kaca spion.

"Kita nonton atau makan dulu?"

-

"Kak, main yu."

Raizan dengan manja merengkuh dan memeluk tubuh Lulu dari belakang.

Perempuan itu berdeham, enggan membuka suaranya karena merasa sangat letih. Lulu mendorong tubuh Raizan, mencoba menolak tindakan sang kekasih yang hendak menciumi tubuh bagian belakangnya.

PENGASUHOù les histoires vivent. Découvrez maintenant