34

1.4K 140 21
                                    

Masa lalu [3]

*

"Sekuat itu?" Freya menaruh mangkok berisi sup ayam yang ia bawa di atas meja, memperhatikan Kathrina dan Adel yang terluka parah masih terbaring di kasur ruang rawat.

"Coba aja lawan sendiri," ketus Adel merasa tersinggung dengan pertanyaan Freya yang tak bermaksud apapun. "Sensi banget, Del." Freya ikut mendengus, kesal dengan Adel yang sekarang mirip dengan Azizi.

"Kakak tau siapa?" Freya menoleh ke arah Kathrina, bertanya apakah Kathrina mengenal orang yang menghajar mereka berdua hingga babak belur seperti ini.

Sayang, Kathrina menggeleng tidak tahu siapa orang yang menghajarnya itu. Beda dengan Adel, ia sempat membuka suaranya namun ia urungkan dan termenung.

"Kenapa, Del? Kamu tau?" Tanya Freya kembali mengalihkan perhatiannya pada Adel yang berbaring di sebrang Kathrina.

Adel mengangguk ragu. "Aku. .familiar sama muka nya," jawab Adel sedikit terputus karena dirinya belum yakin dengan jawaban yang ada di pikirannya.

"Dia orang cina, Del, semua orang cina mirip," celetuk Kathrina sambil terkekeh. Freya ikut tertawa kecil karena ada benarnya juga apa yang di katakan oleh Kathrina.

Adel berdecak kesal kemudian turun dari kasurnya dan pergi meninggalkan dua saudarinya yang semakin gencar tertawa. "Dih, ngambek," goda Kathrina yang melihat Adel jalan keluar dari kamar meski terpincang-pincang.

Adel menghiraukannya, tetap lanjut keluar dan langsung menutup pintu ruang rawat.

Freya masih tersenyum, menatap pintu yang tertutup itu lalu memudarkan senyumannya ketika ia sadar kalau Kathrina menatapnya dengan serius. "Kenapa?"

"Kamu sama Zee pelukan, ya?"

Mata Freya membulat, terkejut dengan pertanyaan Kathrina yang begitu tiba-tiba. Pasalnya ini bukanlah tuduhan, melainkan kebenaran. Freya kaget, darimana Kathrina tahu ia berpelukan dengan Azizi.

"Kalo diem aku anggep iya," pungkas Kathrina tidak sabar mendengar pengakuan dari Freya.

Freya justru dengan tatapan melasnya menatap Kathrina lalu mengakui perbuatannya yang tidak pernah diduga oleh Kathrina.

"Aku pacaran sama kak Zee."

Kathrina terbatuk berkali-kali. Dirinya benar-benar shock mendengar fakta lainnya yang tidak ingin ia ketahui.

"Kalian lesbi?!"

---


"Gee, jelasin sama aku, apa maksud kamu bawa Radipati kesini?"

Shani menatap Gracia dengan tajam. Perempuan berambut sebahu itu justru terkekeh lalu mendekat pada Shani yang sedang duduk di pinggir ranjang kamar mereka.

"Sama kayak kamu yang bawa Adel dan Aldo ke sini," jawab Gracia seraya duduk di pangkuan Shani, menghadap wajahnya hingga tubuh mereka tiada jarak. "Tenang aja. Radipati ini biar aku yang urus," sambung Gracia lalu mengecup pipi Shani dengan lembut.

Shani menghela napasnya. Tangannya terangkat kecil lalu menggenggam jemari Gracia. "Aku heran sama kalian berdua, kenapa suka banget berurusan sama Radipati," ungkap Shani kebingungan.

PENGASUHWhere stories live. Discover now