47

1.1K 161 25
                                    

Jenguk

*

Jam jenguk belum tiba, tapi Kathrina dengan santainya melenggang masuk melewati beberapa perawat yang sedang bertukar shift. Kakinya terus melangkah, menuju satu ruangan yang terletak paling ujung dilantai lima.

Seorang laki-laki yang bekerja sebagai keamanan menahan langkah Kathrina, bertanya apakah Kathrina adalah keluarga yang menemani seorang pasien disini.

Kathrina tersenyum, ia mengangguk bohong lalu melepaskan tangan laki-laki itu dari pundaknya.

"Saya istri pasien diruang rawat itu," jawab Kathrina sembari menunjuk ruangan yang hendak ia tuju.

Penjaga itu mengangguk, membiarkan Kathrina pergi masuk kedalam ruang rawat itu.

Beberapa menit setelah Kathrina masuk kedalam, satpam itu menyadari sesuatu yang janggal.

"Bukannya yang dirawat disitu perempuan?"

Disisi lain, Kathrina sudah bersama Gita. Berciuman diatas ranjangnya untuk meluapkan rasa rindu mereka masing-masing.

"Kamu melanggar aturan," kilah Gita setelah bibir mereka berjarak, "kemarin belum hari libur kamu."

Kathrina terkekeh. Napasnya belum kembali normal tapi Gita terlalu lucu baginya. Kathrina kembali mengecup bibir Gita sekilas lalu menjawab ucapan Gita.

"Maaf, ya. Aku panik banget lihat kamu semalem."

"Kamu kemana?" Tanya Gita, tanpa basa-basi ia langsung mempertanyakan kemana perginya Kathrina saat ia dibawa rumah sakit. Kenapa bukan Kathrina yang menghantar Gita ke rumah sakit? Kenapa malah orang yang bekerja dirumah Gita yang mengantarnya.

Kathrina menghela napasnya dengan lembut. Kembali ia duduk di kursi sebelah ranjang Gita lalu menggenggam tangan kekasihnya yang diberi selang infus. "Aku mau jujur sesuatu sama kamu," ucap Kathrina membuat suasana sunyi didalam kamar rawat Gita menjadi sedikit tegang.

Kathrina menarik napasnya, bersiap untuk berbicara. "Aku—"

' Para pemirsa sekalian, tak habis-habisnya kabar duka yang melanda kota kita. Tadi malam, sebuah mobil hitam melaju cepat dijalanan menabrak sebuah tiang hingga menyebabkan bagian kiri mobil rusak parah. Pengendara, yaitu kepala keluarga Rinaldi mengaku kalau saat itu ia tengah mengantuk dan tak sadar sedang menyetir. Rinaldi juga mengaku kalau saat berkendara ia membawa anaknya, Flora yang kini hilang dari lokasi kecelakaan. '

Atensi dua perempuan itu teralihkan, tertuju pada televisi yang menampilkan berita kecelakaan Rinaldi dengan Flora yang hilang dari lokasi.

Kathrina sedikit terkejut. Ia yakin kalau kecelakaan itu bukanlah sebuah rencana dari seseorang.

Itu lebih terlihat seperti, sengaja?

"Semakin hari semakin banyak drama," ucap Gita mengalihkan pandangan Kathrina padanya. Kathrina mengangguk, setuju dengan pernyataan Gita yang padahal hampir semua drama ini adalah rencananya.

"Aku dapat kabar kak Lulu tewas," lanjut Gita yang tak menyangka rencananya kali ini bisa merenggut nyawa Lulu yang ia anggap seperti kakak sendiri.

PENGASUHWhere stories live. Discover now