29

1.4K 158 14
                                    

Akhir Ragustiro

*

"Iya Romeo, Juliet mu disini."

Adel mundur beberapa langkah, sedikit terkejut karena bukan Ashel yang membuka pintu, melainkan seorang laki-laki bertubuh jangkung dengan kumis tipis di wajahnya. Ia tersenyum, menatap Adel yang sudah memasang kuda-kuda bersiap kalau-kalau laki-laki itu menyerang dirinya.

"Siapa lo?!"

"Harusnya saya yang tanya, siapa kamu? Kenapa ada di balkon kamar keponakan saya?" Tanyanya bertubi-tubi, membuat Adel sedikit terdesak karena laki-laki berjalan mendekati nya.

"Dia temen Acel!"

Adel melongok, melirik kearah dalam dan melihat Ashel berteriak. "Acel yang minta dia kesini," sambung Ashel sembari menarik tangan pamannya agar tidak memukul Adel.

"Temen kamu?" Beo nya tak percaya.

"Sebenarnya dia pacar aku, sih."

"Pacar kamu?!" Beo laki-laki itu lagi semakin tidak percaya.

"Belum resmi, sih. Tapi bentar lagi jadi pacar, iya 'kan, Del?" Ashel terkekeh riang, lalu berjalan menghampiri Adel yang berada di luar balkon dan langsung merangkulnya. "Kamu jago banget, bisa naik ke atas sini."

Adel masih terdiam, berusaha untuk mencerna apa yang sedang terjadi barusan. Otaknya seakan blank dan tak bekerja hingga membuat Adel tak paham apa-apa.

"Dia mirip—"

"Uncle! Jangan sekarang!" Sela Ashel menatap pamannya dengan galak, membuat sang empu hanya menggendikkan bahunya sedikit heran kenapa ponakannya itu melarangnya untuk bicara.

Ashel menarik lengan Adel lagi, membawanya masuk ke dalam kamar dan mendudukkannya di pinggir kasur. Ashel membenarkan anak rambut Adel yang berantakan, lalu mengecup pipinya dengan cepat, di depan pamannya sendiri.

Ya, di depan pamannya sendiri.

Paman mana yang tidak terkejut melihat ponakannya mencium seseorang yang di akui nya sebagai calon pacar.

"Uncle," panggil Ashel membuyarkan dunia laki-laki itu, membuat ia menggeleng-geleng kecil lalu menatap pada Ashel. "Hah? Iya? Kenapa Cel?"

"Adel ini lupa ingatan," ucap Ashel sambil mengelus rahang perempuan yang ada di depannya itu, membuat sang empu terkejut dengan perkataannya.

"Maksudnya?" Tanya sang paman dan Adel hampir bersamaan.

"Duh, uncle gimana sih?! Pantes ga bisa jadi pewaris utama," ejek Ashel dengan kesal karena pamannya itu tak paham dengan apa yang ia maksud. Sedang Adel, ia masih menatap Ashel dengan raut wajah yang penuh tanda tanya.

"Aku lupa ingatan, Shel?"

Ashel menoleh, lalu mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Del. Kamu lupa ingatan," jawabnya.

Adel menggeleng, menyanggah apa yang Ashel katakan itu tidaklah benar. Tapi Ashel tetap terus mengangguk, ikut menyanggah apa yang di sanggah oleh Adel.

"Aku ga merasa lupa ingatan, Shel. Aku ingat semua—"

"Nama panjang kamu?"

Adel terdiam. Dari semua apa yang ada di ingatannya, memang hanya nama panjangnya saja yang tidak bisa Adel ingat. Bahkan dari sebelum ia di temukan oleh Shani dan Gracia dahulu, ia juga tidak mengingat nama panjangnya.

PENGASUHWhere stories live. Discover now