55

1.1K 133 23
                                    

Azizi dan Feni

---

"Siapa?" Tanya Azizi sembari melirik kearah center spion mobil, melihat Olla yang baru saja mendapatkan sebuah panggilan dari seseorang.

"Aldo." Rahang Olla mengeras dengan kuat. Baru saja ia dapatkan informasi tentang Flora yang selama ini ia cari dari laki-laki itu. "Kita ke gedung konstruksi X." Flora mengeratkan tangannya, menahan rasa gegabah nya agar tidak tantrum didalam mobil.

"Kayaknya ini rencana Kak Feni." sela Fiony sambil mencondongkan tubuhnya, menengahi Olla dan Freya yang duduk ditengah. "Aku yakin Aldo ada campur tangannya dengan Kak Feni."

"Engga mungkin." Kathrina ikut menengahi, "gue yakin, Aldo ga tau apapun soal versus kita." Jemari tangan kanan Kathrina mengetuk pahanya, masih mencari alasan kenapa ia yakin dengan apa yang baru saja dia ucapkan. "Bisa jadi, kak Feni memanipulasi hal-hal yang bikin ...,"

"Itu artinya Feni sengaja bikin Aldo ngasih tau posisi Flora, iya?" Tanya Azizi memastikan sambil terus fokus pada jalanan malam yang ramai.

Semuanya mengangguk. Kini secara garis besar mereka mengetahui rencana yang telah Feni susun. Dengan mengetahui posisi Flora, Feni beranggapan mereka berenam akan langsung ke posisi Flora, bukan menuju lokasi mereka.

Oh, tidak. Mereka salah paham. Tentunya Feni menginginkan mereka berenam berpikir demikian. Dan itu berhasil.

"Kita berpisah," usul Olla membuka rencananya persis seperti yang diharapkan oleh Feni. "Gue, Fiony, sama Freya ngurus Flora. Lo, Adel, sama Kathrina urus tu mak-mak rempong."

Adik-adik Olla mengangguk setuju dengan rencana Olla. Azizi kembali memijak pedal gas dengan kuat, melajukan mobilnya lebih cepat hingga pengendara lain prihatin dan marah. Tombol klakson terus Azizi tekan, membuat mobil-mobil yang ada dihadapan langsung minggir dan memberikan jalan pada Azizi.

Sampailah mereka didepan gedung konstruksi yang disebutkan oleh Aldo. Olla, Fiony, dan Freya bergegas turun. "Kalian cepet pergi cari mereka!" Titah Olla sebelum berlari masuk ke area konstruksi, menyusul Freya dan Fiony yang sudah lari lebih dulu.

Azizi mengangguk, kembali ia pijak pedal mobilnya dan melaju meninggalkan gedung itu.

"Kita kemana?" Tanya Adel menoleh pada Azizi yang duduk disebelahnya, bertanya apakah adiknya tahu kemana mereka harus mencari tiga perempuan itu.

Azizi menggeleng. Tentu dirinya tak tahu apapun. Rahangnya mengeras lalu kembali melirik ke spion, menatap Kathrina dengan tajam. "Gue yakin lo tau, Tin."

Kathrina mengangguk. Gadis itu mengambil kursi tengah, mencondongkan badannya kedepan lalu memberitahukan kemana mereka harus pergi.

"SMA Jerenity."

---

Dilorong sekolah yang panjang, Azizi berlari dengan cepat. Ia dan Adel serta Kathrina sudah terpisah, mencari keberadaan orang yang mereka cari masing-masing. Dengan sifat Feni yang sangat Azizi kenali, Azizi sudah tahu dimanakah perempuan yang sudah membesarkan dahulu bersembunyi.

Gedung olahraga, tentunya Feni pasti berada disana. Mengingat perempuan itu membutuhkan ruangan luas untuk bertarung, Azizi pastikan Feni ada disana. Kenapa bukan lapangan luar saja? Tempat itu bukanlah habitat Feni. Lapangan luar itu sudah milik hak paten seseorang.

PENGASUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang