24. BERTEMU LAGI? [REPOST]

433K 28.5K 3.6K
                                    

SIAPA YANG LIBUR HARI INI CUNG DULU🙋🏻‍♀️

Jam berapa baca part 24 ini?🌷

Jam berapa baca part 24 ini?🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24. Bertemu Lagi

Lala baru saja mengajak Kejora pulang. Perempuan itu tadi datang bersama Jordan dengan kendaraan yang berbeda ke warjok. Beberapa menit dia di sana, Lala merasa bosan dan memutuskan untuk pulang sambil mengajak Kejora.

Sementara itu, mereka yang masih ada di warjok malah berpindah ke lapangan Banteng untuk bermain sepak bola. Tentunya setelah mereka mengisi perut mereka dengan makanan di bu Gendut.

Bahkan mendung yang sudah menyebar di atas sana tidak menghentikan mereka bermain. Mereka dapat bola dari mana? Sudah pasti jawabannya gudang sekolah. Kunci dari mana? Dari pos satpam. Untuk masalah itu, Oji dan Nyong adalah pakarnya. Pengambilan itu bahkan dilakukan dengan terburu-buru.

Mereka semua yang memang sudah menggenakan baju sebelum baju sekolah tinggal melepas dan menaruhnya di tas masing-masing.

"GGOOOOOOOOOOOLLLLLLLL!!" seru Nyong dengan kedua tangan mengepal dekat alisnya. "WOOIII GOOLL WOOOII!" teriak Nyong senang di samping Galaksi yang sedang mengipasi dirinya dengan baju. Septian yang sudah tidak kuat napas pun duduk di pinggir dan mengatur napasnya. Permainan kali ini seru dan kelompoknya menang.

"ANJING! CURANG LO NYONG!"

"Curang apanya?! Yeee sirik aja!" kata Nyong meledek pada Baret. "Makanya lu jangan lain-lain. Yang bener jaganya."

"Alah! Lu jangan sok iye deh! Ntar gue gaplok lu. Sekali lagi."

Guntur yang ada di pojok langsung tertawa terbahak-bahak melihat Baret dan Nyong.

"Banyak omong," balas Nyong lalu cowok itu dengan gaya kemayu memutar badannya dan duduk di sebelah Septian. Septian yang ditatap kurang wajar oleh Nyong menaikan sebelah alisnya.

"Apa?" tanya Septian.

"Duh kang Asep. Keringetan ya? Sini dede kipasin."

Septian hanya geleng-geleng kepala menanggapinya.

"Nyong kipasin gue sini." Jordan melambaikan tangannya karena cowok itu duduk jauh di dekat Guntur berdiri.

"Ih gak ach. Lo bauk," balas Nyong sambil menutup hidungnya dengan jari. "Mending Septian. Keringetan tetep wangi."

"Sinting," umpat Septian pelan. Meskipun ia sebenarnya tahu bahwa itu hanya candaan semata.

"Pulang ei pulang. Mak kalian pasti nyariin," usir Lorenzo.

"Pulang. Pulang. Bantu gue dulu ngembaliin bola ke sekolah," kata Oji.

"Iya-iya ntar gue bantuin."

"Gue ikut ke sekolah sekalian cari angin," kata Jordan.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang