41. LANGIT [REPOST]

429K 27.1K 3.7K
                                    

41

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

41. Langit

Kejora baru saja keluar LAB. Perempuan itu berdiri di dekat mading—menunggu teman-temannya yang masih di dalam. Kejora melirik jam yang terpasang di bawah lambang burung garuda berwarna emas yang akan selalu menoleh ke kanan itu. Masih ada satu mata pelajaran lagi yang harus dijalaninnya. Kejora menghela napas bosan—berharap waktu berjalan dengan cepat karena hari ini dia sangat lelah dan ingin pulang untuk beristirahat tetapi biasanya ketika sudah berada di rumah perasaan lelah ini akan hilang. Ajaib bukan?

Sudah menjadi hal yang lumrah memang ketika merasa capek di sekolah tapi setelah pulang perasaan capek, ngantuk dan bosan akan hilang dengan sendirinya.

Dari sini Kejora yang mendengar keributan lalu menoleh ke kanan dan melihat Galaksi sedang dikejar Bu Dayu. Cowok itu sedang berlari kecil menghindari guru yang napasnya sudah tersengal-sengal—tidak kuat—di belakangnya karena mengejar anak muridnya yang sengaja mempermainkannya itu. Sudah tahu guru nggak kuat lari masih aja tuh cowok lari. Emang bener-bener murid bangor!

"GALAKSI! BERHENTI IBU BILANG! BERHENTIII!" teriak Bu Dayu makin geram ketika Galaksi malah berlari ke belakang Kejora—sengaja memegang sebentar pundak perempuan itu. Kejora menoleh sedikit sambil berkomentar dalam hati, modus banget sih! Bu Dayu masih mengejarnya. Cowok itu masuk ke dalam LAB dan sengaja naik ke atas-atas meja untuk menghindari guru tersebut. Kejora yang melihat Galaksi seperti itu hanya melongo tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ekspresi serupa juga bukan hanya dari Kejora tetapi dari teman-temannya yang ada di dalam LAB.

"Bu! Kalau Ibu baik-baik saya bakalan berhenti, tapi kalau Ibu kaya gitu saya nggak bakalan berhenti Bu! Ibu tuh! Sekarang udah jaman-jamannya nggak boleh mukul murid Bu! Jangan disama-samain sama yang dulu! Ntar kalau Ibu mukul saya terus bermasalah emangnya Ibu mau?!" Galaksi masih berada di atas meja kosong berdebu yang ada di pojok LAB.

Bu Dayu makin naik darah karenanya. "KAMU ITU! NGAPAIN JADI KAMU YANG NGOMELIN SAYA?!" teriak Bu Dayu masih berada di tengah LAB, tepat di bawah LCD gantung. "Sini kamu! Kalau kamu nggak turun juga Ibu bakalan laporin kamu ke kepala sekolah. Mau kamu?!"

Galaksi mendengus. "Ibu nih mainnya lapor-lapor terus."

"Turun kamu!" Bu Dayu berjalan mendekat. Kedua matanya menyala garang. "Ibu tuh capek ngejar-ngejar kamu Galaksi!"

"Ya siapa juga yang mau dikejar sama Ibu." Galaksi menjawab santai dengan wajah tanpa dosa.

"TURUN!" perintah berulang-ulang itu membuat Galaksi berdecak dan turun dari meja dengan sekali lompat ke bawah. Bu Dayu mendekatinya. Guru itu langsung menarik seragam atas Galaksi agar laki-laki itu tidak bisa kabur. Sudah cukup anak muridnya yang satu ini berulah terus di hari yang sama. Sudah cukup!

"Ngaku sama Ibu. Tadi kamu pasti bolos lagi kan?" tanya Bu Dayu masih mencengkram kuat seragam Galaksi. "Galaksi! Galaksi! Kamu itu bangor banget! Ibu tuh nggak habis pikir sama kamu! Bolooss teruuss!" Bu Dayu memarahinya sementara Galaksi hanya diam. Kepalanya sedikit merunduk, bukan karena malu tapi karena tidak ingin mendengar apa yang sedang dibicarakan guru ini padanya.

GALAKSIWhere stories live. Discover now