59. SWASTAMITA (2) [REPOST]

578K 34.7K 19K
                                    

59

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

59.2 Swastamita

Ayah Galaksi telah berpulang.

Berita yang paling membuat Galaksi terpukul. Sekali lagi Tuhan mengujinya. Sekali lagi Galaksi harus merasakan kehilangan di tahun yang sama. Dia hanya bisa diam di sebuah kelas kosong. Duduk di atas meja dan merundukan kepalanya pada kedua kaki yang tertekuk. Sunyi. Hening dan sendirian. Tetes keringat mengalir di wajahnya, menahan air mata yang siap keluar.

Laki-laki pantang menangis, Galaksi.

Suara Ayahnya bergaung di udara. Mengisi seluruh kepalanya. Sekarang Galaksi merasa seperti ada seseorang yang sedang menggenggam kepalanya kuat-kuat hingga laki-laki itu merasa pusing. Tadi Nova mengabarkan bahwa Ayahnya sudah meninggal di rumah sakit. Galaksi tahu hal ini pasti akan terjadi padanya karena Ayahnya pasti akan pergi.

Cepat atau lambat. Ayahnya pasti akan meninggalkannya.

"GAL! GUE CARI-CARI DARI TADI TERNYATA DI SINI?" suara Kejora bahkan tidak membuat Galaksi beranjak ataupun menoleh. Laki-laki itu tetap bisu di tempanya duduk namun kini punggungnya sudah bersender di dinding dekat jendela.

"Gal?" panggil Kejora sekali lagi namun kini lebih halus. Perempuan yang merasa tidak beres itu mendekati Galaksi. Berdiri di sebelahnya.

"Gal lo kenapa?"

Galaksi tidak menjawab. Perempuan itu melihat ponsel Galaksi yang berada di ujung sepatu Converse hitam cowok itu. Ponsel itu masih hidup dengan menampilkan sebuah pesan yang membuat Kejora terdiam lama. Kaget dan tidak percaya dengan apa yang ia baca.

Bang Nova: Papa meninggal Gal.

"Kenapa orang-orang yang gue sayang justru milih pergi ninggalin gue?" Monolog itu membuat Kejora semakin bingung harus berbuat apa. Galaksi masih tetap merunduk. Sama sekali tidak menoleh padanya. Cowok itu sedang berusaha menyembunyikan wajahnya. Kejora bisa melihat telinga cowok itu merah.

"Waktu itu Mama. Sekarang Papa. Nanti siapa lagi?" tanya Galaksi. "Kenapa mereka pergi di saat gue mau nunjukin sama mereka kalau gue udah berubah?"

"Gal. Semua orang memang akan pergi dari dunia ini."

"Tapi kenapa gue gak dapet kesempatan buat memperbaiki apa yang udah gue perbuat ke mereka?" tanya Galaksi. "Sedosa itu gue Ra?"

"Gal, lo nggak boleh ngomong gitu. Semua orang bakalan pergi ninggalin lo. Termasuk gue nantinya, Gal. Manusia itu diciptain memang untuk pergi selamanya. Di dunia ini gak ada yang abadi Gal."

"Gue kangen sama Papa. Setiap gue ke rumah sakit Papa selalu tidur. Napas aja susah harus pake alat yang gue sendiri gak tau itu alat apa," ucap Galaksi. Kejora duduk di sampingnya. Tangan perempuan itu mengusap punggung Galaksi, memberinya sedikit kekuatan.

"Sekarang gue anak yatim piatu."

"Lo masih punya gue. Masih punya Abang lo. Masih punya temen-temen lo. Jangan mikirin itu."

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang