56. INTI [REPOST] [Private]

186K 24.5K 9.2K
                                    

56

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

56. Inti

"Lo tunggu di luar aja, Ra. Gue mau masuk ke dalem buat nemuin si Lucky. Bentar aja."

Pesan Galaksi pada Kejora membuat perempuan itu berdiri di luar kelas. Galaksi masuk ke dalam kelas yang sedang ramai-ramainya itu.

Sejak tadi Galaksi dan Kejora sudah berkeliling sekolah. Galaksi langsung menghampiri orang-orang yang pernah ia sakiti hatinya. Bahkan sampai Pak Satpam pun tak terlewatkan karena Galaksi terlalu sering bolos dulu dan Pak Satpam yang selalu kena marah oleh guru-guru karena tidak becus menjaga gerbang hingga Galaksi berhasil kabur serta membawa teman-temannya agar ikut bersamanya.

Lucky sedang menulis di buku tulisnya. Adik kelas yang terkenal karena sering berselisih dengan Galaksi di sekolah dan merupakan adik dari Robert itu tidak sadar bahwa Galaksi sudah duduk di depannya—menyebabkan kelas dilanda hening seketika.

"Serius banget lo." Galaksi membuat Lucky mendongak dan terkejut menemukan cowok itu duduk di samping temannya—tepat di depannya. Galaksi mengedarkan pandang dan menemukan dirinya sedang menjadi pusat perhatian.

"Mau ngapain lo ke sini?" tanya Lucky pada Galaksi.

"Santai aja. Gue gak ngajak ribut. Gue ke sini malah mau damai sama lo," ujar Galaksi membuat Lucky mengerutkan keningnya, terkejut. "Gue tau gue sering banget jahat ke lo. Gue minta maaf."

"Lo minta maaf?"

"Ya. Buat apapun yang pernah gue lakuin ke lo."

"Kenapa?" raut wajah Lucky masih tidak percaya sekaligus kagum secara bersamaan.

"Karena gue tau perbuatan gue selama ini salah. Lebih baik punya banyak temen ketimbang punya banyak musuh kan?"

Kejora yang memperhatikan Galaksi dari jendela kelas pun tersenyum. Mungkin Galaksi bukan laki-laki sempurna namun cowok itu mau berubah dan kali ini proses itu telah cowok itu buktikan pada dirinya sendiri. Karena hal ini bukan untuk orang lain. Bukan untuk Kejora. Bukan untuk orangtuanya atau pun untuk teman-temannya. Tetapi hal ini untuk Galaksi. Untuk hidup cowok itu sendiri.

"Bengong aja. Mikirin gue?" tanya Galaksi setelah cowok itu berdiri di sampingnya.

"Enggak tuh. Orang lagi liatin..." Kejora menoleh dan melihat Jihan sedang mengejar Septian dari belakang sambil teriak-teriak. Padahal lorong sekolah sudah sepi. Kadang Kejora tidak habis pikir pada Jihan. "Tuh Septian sama Jihan."

"Asal jangan lirik-lirik cowok lain apalagi senyum."

"Kenapa?" tanya Kejora pada Galaksi.

"Gue bukan pacar lo. Tapi gue tetep aja gak suka kalau lo senyum ke cowok lain."

"Kenapa?"

"Gak suka."

"Inget matanya dijaga juga," tambah Galaksi.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang