26. TEMAN HARGA MATI [REPOST]

414K 26.6K 1.9K
                                    

Gimana perasaanmu hari ini? Senang, sedih atau bahagia? <3

Gimana perasaanmu hari ini? Senang, sedih atau bahagia? <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. Teman Harga Mati

"Lo kenapa dah Gal?" Bams terheran dengan temannya itu tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Masalahnya gini. Galaksi tidak bisa diam. Cowok itu bergerak ke sana kemari. Jalan ke sana sini dengan ponsel yang ia bawa di tangan. Jam sekolah belum berakhir. Masih ada jam-jam berikutnya yang belum tuntas.

"Gue?"

"Ya elu lah Lak! Siapa lagi?!"

"Gak kenapa."

"Sep, gimana sama uang bazar. Aman?" tanya Galaksi pada Septian yang sedang memperhatikan cowok itu. Galaksi rupanya masih mencoba untuk berbasa-basi.

"Aman Bos." Septian mengangkat jempol. Sebagai tanda bahwa tidak ada masalah dengan keuangan mereka. Beruntung Septian memang tanggap dengan apa yang sudah selama ini ia tekuni. Menjadi bendahara Ravispa tidak mudah. Ada banyak masalah juga Septian pernah menggantu uang yang hilang karena kelalainnya dulu.

"Ji, Sergio udah lo undang?"

"Sergio?" beo Oji. Pulpen yang ia gunakan untuk menulis sekarang ia pakai untuk menggaruk pelipisnya. "Kok gue sih Lak? Lo salah nanya. Tanyain noh ke Jordan sama Bams."

Galaksi melempar pandang pada Jordan. "Tenang aja Lak. Udah beres. Dia juga inget tanggal bazar Ravispa. Kaya lo nggak tau Sergio aja."

Kaya nggak tau Sergio aja.

Benar juga. Galaksi seharusnya tidak repot dengan masalah itu. Sebenarnya ia hanya mendalihkan pikirannya. Ada sesuatu yang mengganggunya namun Galaksi sendiri susah mentelaah apa yang ia rasa.

Semuanya sudah tahu mengapa Galaksi dan Abraham bertengkar karena Nyong. Masalahnya pun sudah ada jalan keluarnya dan dianggap sudah clear.

"Thal. Lo udah buat tugas gak? Eh Fifi mana?" Bams bertanya demikian pada teman seduduk Fifi. Thalita mengangkat kedua bahunya.

"Paling ngurus ekskulnya. Kalau pun gue udah buat tugas juga nggak mau gue pinjemin ke lo. Enak aja main pinjem-pinjem!"

"Yeh pelit amat lu Thal!"

"Belajar makanya Bams! Ini nih lo masih begini. Makanya Fifi nggak suka sama lo. Coba lo berubah." Thalita menasehati. "Kalau lo berubah, gue jamin Fifi pasti bisa suka sama lo."

"Dah dulu ya gue mau keluar." Thalita pamit. Cewek itu keluar kelas setelah memberi petuah untuk Bams yang sebenarnya sia-sia.

"Kalau diliat-liat. Thalita cantik juga ya," gumaman Oji membuat Galaksi menyeringai di tempat.

"Kemana aja lo 3 tahun ini Ji!"

Oji meringis dan menggaruk tengkuknya. Salah tingkah. Bukan cuman perempuan saja yang bisa salah tingkah. Laki-laki pun bisa. Contohnya saja Oji. Dari sekian banyak perempuan di kelas. Thalita memang menarik. Pernah dikabarkan dekat dengan Ilham. Tapi isu itu makin lama makin menghilang ditelan waktu. Ntah siapa yang menimbulkan gosip tersebut.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang