Chap 5 | KEIRANDRA

13.2K 1.2K 39
                                    

Gengsi membuat diri ini memilih keputusan yang salah

________________
-

Kiran terbangun oleh sinar matahari yang menyelinap masuk dari gorden kamarnya. Ia mengerjap dan melihat ada satu piring sarapan bahkan lengkap dengan susunya.
Sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti ini.

"Ini pasti dapet Mama," ucapnya girang namun tak lama Karan datang dari pintu kamarnya.

"Buruan dimakan, itu susu nya dulu nanti keburu dingin gak enak," kata Karan menghancurkan kesenangan yang ia duga.

Kiran kira itu buatan Mama nya, ia pikir Mama nya peduli padanya. Namun itu dari sahabatnya, Kiran hanya tersenyum kecut.

Mana mungkin Mama mau bikinkan aku sarapan. Batinnya

"Itu kamu nepak nyamuk di di bawah hidung?" tanya Karan yang melihat sedikit darah kering disana

Kiran langsung meraba bagian bawah hidungnya, dan benar saja apa yang di ucapkan Karan barusan, ia langsung teringat kejadian semalam.

"Ah iya, pantesan gatal," ucap Kiran kemudian terkekeh

"Makannya sebelum tidur tuh semprot dulu pakai obat nyamuk," saran Karan namun Kiran hanya mengangguk kemudian melahap sarapan paginya.

"Udah bangun?" tanya Kean yang baru saja datang ke kamar Kiran dengan membawa buah-buahan dalam bentuk parsel.

"Ngapain bawa begituan? emangnya mau jenguk orang sakit?" tanya Kiran di sela-sela sarapannya

"Iya," balas Kean

Kiran mengernyitkan dahinya. "Siapa yang sakit?"

"Kamu," balas kedua sahabatnya itu

"Aku gak sakit," sela Kiran tegas

"Muka pucat begitu bilang gak sakit?" namun Kiran tetap bersikukuh mengatakan bahwa ia tidak sakit.

"Ayo ah, aku mau mandi. Kalian tunggu aja di luar." Kiran mendorong dua badan sandarable itu.

Kiran dengan cepat mandi dan memakai pakaian simpel. Jeans hitam dengan kaus putih dibalut sweeter maroon nya. Ia membiarkan rambutnya tergerai, namun tali rambut tetap ia bawa dan dijadikan gelang.

Ia memilih tidak memoles wajahnya, karena jika ditambah bedak pasti akan terlihat sangat pucat, Kiran hanya menambahkan liptint berwarna peach untuk menutupi warna bibirnya yang kini sangat pucat. Setelah selesai dia langsung menghampiri kedua sahabatnya yang ada di ruang tamu.

"Ayo gas," kedua sahabatnya pun langsung berdiri dari posisinya.

Nova keluar dari kamarnya dan melihat putrinya serta dua putra sahabatnya itu sudah rapih, dia pun sama sudah rapih dengan pakaiannya.

"Mama kita main dulu," pamit Kean pada Nova. Nova mengangguk dan tersenyum, keduanya menyalami Nova namun saat Kiran akan bersalaman Nova tidak mengulurkan tangannya, ia langsung pergi tanpa kata.

Kiran meringis kecil, sebegitu dibenci kah ia oleh ibunya?

"Aku mau ke danau," ucap Kiran

KEIRANDRA On viuen les histories. Descobreix ara