Chap 50 | KEIRANDRA

8.7K 823 79
                                    


Jika semesta sudah melarang, lalu kenapa hati ini masih bertahan

Siap terkejut?

Siap komen di setiap kata, kalimat, dan paragraf?

Siap komen di setiap kata, kalimat, dan paragraf?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

____

Faiq menunggu Kiran dengan mata yang sayu, laki-laki itu tidak tidur sampai sekarang. Dimas dan Kiara pulang karena ada kepentingan lain, Dimas yang harus menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan Kiara disuruh pulang oleh Faiq karena pemuda itu kasihan pada adiknya jila harus berdiam di rumah sakit.

Pemuda itu sesekali mengecek kondisi Kiran dan mengabari suster jika air infusnya habis. Menatap wajah Kiran yang pusat pasi membuatnya mengingat Kiara. Dulu Kiara pernah seperti ini ketika tidak gadis itu kecelakaan.

Untuk kali ini Faiq tidak mau kejadian dirinya menangis terulang. Pemuda itu tertidur di bangku samping ranjang Kiran.  Kepalanya ia sandarkan pada pinggir bangsal dan diletakan di atas lipatan tangannya. Semoga saja besok Kiran sudah sadar.

***

Karena kondisinya yang tidak memungkinkan, hari ini Kiran tidak masuk sekolah. Bahkan Faiq juga sudah mengirim surat izin untuk dirinya juga Kiran.

Sekarang adalah hari di mana Kean melakukan lomba antarkelas. Pemuda itu sudah siap dengan segala materi yang ia kuasai. Andra juga sama, laki-laki itu sedang menghafal beberapa rumus yang menurutnya sedikit sulit. Perlombaan mereka dilaksanakan di waktu yang sama, hanya saja mata pelajaran yang berbeda. Jika Kean pelajaran kimia sedangkan Andra fisika.

Keduanya berdoa dalam hati mereka agar bisa menuntaskan soal-soal yang keluar. Tapi karena Kiran belum kunjung datang alhasil mereka tidak bisa bernafas dengan tenang. Hal tersebut tidak terjadi lama karena beberapa menit kemudian Milli datang dengan tangan yang memegang surat izin tidak masuk dari Kiran.

"Kenapa?" tanya Andra pada Milli

"Dia bilang izin keperluan keluarga." Milli mencontreng kolom izin di buku agendanya.

"Keperluan apa emang?" tanya Kean pada Andra

"Mana gue tahu."

Suasana sekolah sudah ramai, banyak siswa berlalu-lalang dengan pakaian yang berbeda. Ada yang menggunakan baju hari senin, rabu, olahraga, bahkan ada juga yang menggunakan baju bebas. Pekan kreatifitas siswa memang sering dilaksanakan tiga bulan sekali. Di acara tersebut terdapat cerdas cermat, futsal, basket, melukis, dan banyak lainnya yang dilaksanakan antar kelas.

Andra dan Kean dicalonkan mewakili XI–MIPA 5 untuk lomba Fisika Kimia antar kelas, mengingat otak keduanya yang lancar dalam bidang itu akhirnya mereka dipercaya bisa membawa nama kelasnya menjadi baik. Tadinya mereka ditunjuk untuk main futsal, tetapi karena kondisi Andra yang belum sembuh maka Andra memilih tidak main. Begitupun Kean yang menolak ikut olahraga.

KEIRANDRA Donde viven las historias. Descúbrelo ahora