Chap 67 | KEIRANDRA

13.7K 999 309
                                    

Siap menuju Epilog? Okey ini chapter terakhir sebelum chapter selanjutnya yaitu Epilog

Gak kerasa sih nulis ini dari 08 April 2020 tepatnya pas hari ExoL. Sekarang udah mau tamat aja.

Kesan kalian selama baca KEIRANDRA dong, aku suka jawaban kalian yang panjang, ngegas, apalah itu.

Kritik dan sarannya aku butuh banget ya karena selama ini emang aku hanya bisa bawain cerita seperti ini. Mungkin kritik dan saran kalian akan membangun aku buat revisi cerita ini dan cerita nanti yang mau aku bikin.

Spoiler dikit. Comingsoon cerita tokohnya Kiara. Ada saran buat judul? Ehehehe

Oke sekian, maaf banyak bacot di awal. Soalnya kalau nulis akhiran pasti banyak yang gak baca:'(

MANA SUARANYA YANG SIAP BACA ENDING PART SELANJUTNYA???

________

Bangunkan dari mimpi buruk yang selama ini terjadi. Reka ulang adegan saat dirinya masih ada di bumi. Itu keinginanku saat ini.

_________

Seperti yang sudah tersusun dalam rencana. Hari ini Elsa sudah siap dengan barang-barangnya, meskipun tidak sebanyak miliknya tapi barang-barang itu cukup membantunya selama ini. Ada beberapa pakaian di dalam tasnya dan juga ia dibekali uang oleh Ibu yang selama ini menolong dan merawatnya dalam masa pemulihan.

Elsa berpamitan pada seorang wanita yang umurnya lebih tua darinya. Namanya Bu Ayu, beliau yang selama ini menolongnya dan membantu semua kesulitan Elsa pasca kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya.

Setelah beberapa meter meninggalkan rumah malaikat penolongnya, kini Elsa membuka ponsel jadul yang ia dapat dari Ibu Ayu. Beliau memberikan ponsel itu pada Elsa agar bisa menghubungi sanak saudaranya. Tapi kini ponsel itu seperti tidak berguna sama sekali. Sudah beberapa hari ini Elsa mencoba menghubungi Nova, tapi nomor Nova tidak bisa dihubungi dan selalu ada di luar jangkauan.

"Duh gimana ya, aku kan lupa nomor yang lain. Nomor yang aku ingat cuma nomor Nova," gusarnya.

Langkah kakinya membawa dirinya ke halte bus, tempat ramai. Elsa merasakan pening di kepalanya. Ia trauma dengan suasana ramai, ia teringat saat pengevakuasian korban kecelakaan saat itu. Ramai, padat, tangis, semuanya terdengar di telinga Elsa yang kala itu sedang dalam kondisi setengah sadar.

Saat itu Elsa langsung tak sadarkan diri saat melihat jenazah suaminya tergeletak mengenaskan tidak jauh darinya.

"Titip Kean ya. Makasih lho selama ini udah jagain putra kita." Adam mengelus puncak kepala Elsa dengan sayang, hal itu membuat Elsa terbuai akan kata-kata haru dari suaminya.

"Sama-sama, itu udah jadi kewajiban aku juga," jawab Elsa. "Semoga keinginan Kean bisa terkabul," harapnya.

"Adik?" tanya Adam diangguki oleh Elsa. Adam tersenyum simpul hingga akhirnya ia mengucapkan kalimat terpotong karena kondisi pesawat mulai tidak karuan.

Terdengar suara teriakan dari orang-orang karena kepanikannya. Elsa ikut panik namun Adam berusaha menenangkannya. Meskipun para pramugari sudah mengingatkan agar semuanya tenang, tapi tetap saja kondisi dalam pesawat itu tidak kondusif sampai akhirnya Adam mempererat genggamannya pada tangan Elsa saat mereka sudah menggunakan selang oksigen masing-masing.

KEIRANDRA Where stories live. Discover now