Chap 38 | KEIRANDRA

9.4K 815 44
                                    

Untuk kedua kalinya kamu membuatku khawatir

Untuk kedua kalinya kamu membuatku khawatir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


_____

Karena pagi ini harus ke rumah Kiran untuk mengambil seragam, akhirnya Kean serta Kiran terlambat beberapa menit untuk masuk ke gerbang.

Pak Mashudi sudah menutup gerbang megah itu dengan rapat, alhasil Kean dan Kiran tidak bisa masuk.

"Gimana dong, Key? Udah ditutup," desahnya

"Kalau jalan sini pasti ketahuan pak Ridwan. Tapi kalau gak jalan sini masa mau nyelusup lewat belakang," ujar Kean sedikit takut jika ketahuan oleh guru BK nya.

"Sesekali gak apa-apa kan?" tanya Kiran memastikan. "Atau kita bolos aja?"

Pletakk!!

"Aw-"

"Bolos bolos, kita itu pelajar. Tugas pelajar itu sekolah, bolos gak akan jadiin kita sukses," ucap Kean pada Kiran yang masih mengaduh akibat jitakan keras pemuda itu.

"Kan gue ngasih saran aja. Kalau enggak mau sih ya udah," balas Kiran misuh.

Setelahnya kedua muda-mudi tersebut terdiam dan hanyut dengan pemikirannya masing-masing.

"Kita lewat gerbang belakang aja. Manjat," putus Kean

"Gue pakai rok, Key," elak Kiran dengan memegang rok lipitnya yang menutupi sampai bagian atas lutut.

Kean melihat sebentar pada rok gadis di sampingnya. "Udah gampang, gue gak bakal liat," ujarnya

Butuh pertimbangan, akhirnya Kiran mau diajak manjat dinding pagar belakang sekolah. Karena tidak ada jalan lain, jika harus lewat gerbang depan pasti masalahnya akan rumit. Apalagi hari ini jadwal pak Ridwan beroprasi di sekolah.

Pagar tinggi yang menjulang itu terlihat jelas dalam pandangan, Kean memperhatikan sebentar medan daerah tersebut.

"Kayaknya gue gak bisa manjat kalau kayak gini," ucap Kiran dengan mata yang terus memandang dinding tinggi itu.

"Lo naik ke punggung gue," kata Kean. Pemuda itu langsung jongkok di hadapan Kiran.

"Tapi sepatu gue kotor. Nanti baju lo juga ikut kotor," sergah Kiran

"Gampang dicuci. Buruan nanti keburu ketahuan orang."

Kiran mulai menumpukan satu kakinya pada bahu sahabatnya. Dengan gemetar Kean berdiri mengangkat Kiran agar bisa memanjat benteng sialan ini, dan berhasil. Gadis itu sudah naik ke atas dinding pembatas dan siap meluncur ke bawah, tapi sepertinya jurus yang di keluarkan tidak berjalan mulus. Kiran terkilir saat kakinya sudah menapak pada tanah ketika tadi ia lompat.

KEIRANDRA Where stories live. Discover now