Chap 53 | KEIRANDRA

8.1K 742 102
                                    

Siap terkejut?

Lanjut

____

Lagi, lagi, dan lagi aku merasakan bagaimana rasanya kehilangan

Lagi, lagi, dan lagi aku merasakan bagaimana rasanya kehilangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Karena kondisinya sudah membaik, Kiran memutuskan untuk sekolah hari ini. Seperti biasa, dengan syarat harus berangkat dan pulang bersama Faiq. Sebenarnya Dimas keberatan dengan keberangkatan Kiran ke sekolah, hanya saja Kiran memaksa dengan alasan takut tertinggal pelajaran. Saat itu juga Faiq menyela dengan mengatakan 'Emang pernah seorang Kiran mikirin pelajaran?'.

Lingkungan sekolah terlihat seperti biasa, hanya saja tatapan mereka yang tidak biasa. Apalagi ketika melihat Kiran berjalan beriringan dengan Faiq. Jangan lupakan kalau Faiq itu salah satu kaum adam yang di idam-idamkan kaum hawa di sekolah ini. Mungkin terkesan berlebihan, tapi benar. Coba tanya saja pada salah satu kaum hawa di Cendikia Bakti. Apa mereka ingin menjadi pacar Faiq? Pasti jawabannya iya mau.

Mereka berdua berpisah ketika sudah berhasil menaiki anak tangga. Kiran ke arah kanan, sedangkan Faiq ke arah kiri. Di koridor banyak tatapan sinis yang menghunus, ada juga beberapa dari mereka berbisik-bisik dengan temannya. Tapi Kiran tetap melanjutkan langkahnya karena menurutnya itu hal yang tidak penting. Seseorang yang mencibir orang lain pasti masalahnya kalau tidak sirik ya iri.

Ketika memasuki kelas teman-temannya memandang dirinya dengan tatapan aneh. Bahkan Kiran juga mengernyit, ada apa manusia-manusia pada hari ini?

"Pada kenapa sih?" Kiran bertanya saat sudah mendudukan bokongnya di kursi yang sudah satu minggu ini ia tinggalkan.

"Lo yang kenapa," balas Katrina. "Udah seminggu gak sekolah, kemana aja?"

"Izin. Bukannya ada surat ya?"

"Ada sih. Maksudnya izin kemana?" tanya Katrina lagi

"Kemana aja." Kiran beranjak mendekati meja Andra, di sana Andra, Kean, dan Jamal sedang membicarakan sesuatu. Tapi yang terlihat hanya Andra dan Jamal saja yang berbicara, Kean hanya terdiam dengan sesekali mengangguk dan menggeleng.

Percakapan mereka terhenti ketika Kiran sudah duduk di samping Jamal dengan senyumannya. Andra langsung membalikan badannya ke depan, hal itu membuat kerutan di wajah Kiran timbul.

"Kenapa sih?" tanya nya pada Jamal

"Tanya aja," jawab Jamal. Laki-laki itu membuka ponselnya untuk bermain game.

KEIRANDRA Where stories live. Discover now