Chap 43 | KEIRANDRA

8.7K 790 23
                                    

-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-

____

Mendengar pernyataan itu Dimas langsung menyuruh supirnya untuk menyiapkan mobil. Tujuannya kini ke rumah Kiran, Dimas tidak peduli jika mantan istrinya akan marah jika dirinya kesana.

Sesuai alamat yang diberikan Kiara, kini mereka sampai di kediaman gadis itu. Terlihat sepi, Dimas ragu untuk melangkah mendekat pada rumah itu. Tapi dengan cepat Kiara menarik lengan Papa dan Kakaknya untuk mendekat pada rumah tersebut.

Awalnya Kiara mengintip sedikit ke jendela, sepertinya Nova sedang pergi.

"Kayaknya Mama lagi enggak ada di rumah," ucapnya membuat Faiq dan Dimas menoleh pada gadis itu. Mereka heran kenapa Kiara bisa berucap seperti itu.

"Jangan bahas apa-apa dulu. Sekarang Kiran butuh pertolongan," ucap Kiara yang menyadari tatapan pertanyaan dari dua orang di sisinya.

Gadis itu membuka pintu dan ternyata tidak dikunci. Disusul Faiq dengan Dimas di belakang, Kiara langsung membuka pintu kamar adiknya dan ia langsung terkejut karena Kiran sudah tak sadarkan diri.

"Kiran!" pekiknya. Dengan cepat dirinya berlari dan memeluk Kiran yang sudah terbaring lemah di ranjang

Tak hanya Kiara, Dimas dan Faiq pun sama langsung berlari kala melihat Kiran dalam kondisi tidak baik-baik saja. Faiq langsung meraih Kiran ke gendongannya sedangkan Dimas buru-buru membuka pintu mobilnya. Tujuannya kini satu, rumah sakit.

Dengan Dimas dan Faiq yang ada di bangku depan, Kiran di pangkuan Kiara. Maksudnya kepala Kiran yang dipangku, tidak dengan badan-badannya. Kiara merapalkan doa-doa baik agar adiknya tidak kenapa-napa. Sedangkan Dimas berusaha mengemudi dengan fokus, meskipun sesekali matanya melirik ke kaca untuk melihat kedua putrinya.

Faiq hanyut dalam pikirannya sendiri. Ternyata yang selama ini ia lihat tidak sama dengan apa yang terjadi sebenarnya. Dirinya selalu melihat Kiran tertawa, bersikap tidak jelas, bahkan sering mengganggunya ternyata gadis itu menyimpan segala kerapuhannya sendiri.

Semoga lo gak apa-apa, Ran. Harapnya dalam hati.

Sampai di rumah sakit, Kiran langsung dilarikan ke ruang ICU. Dimas yang meminta semuanya. Selagi Kiran dalam penanganan ketiganya menunggu di luar dengan pikiran yang tertuju ke berbagai arah. Hingga ada tangan yang menepuk pundak Kiara, sontak semuanya langsung menoleh pada perempuan itu yang ternyata seorang Dokter.

"Kenapa kamu disini, Kiran?" tanya nya

Kiara bingung tapi dengan cepat ia menjawab. "Saya Kiara, Dok. Kembaran Kiran," jawabnya membuat Dokter di depannya terkejut.

KEIRANDRA Where stories live. Discover now