Chap 26 | KEIRANDRA

9K 791 58
                                    

Teruntuk kalian yang bernama sahabat. Peganglah dengan kuat kata kebersamaan.

 Peganglah dengan kuat kata kebersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Plakk!!

"Sakit, Ma," rintih Kiran sambil memegang sebelah pipinya yang dirasa pasti terlihat warna merah.

Pagi ini Nova membangunkan nya dengan cara kasar. Menyiram dengan air ampas kopi lalu menjambak rambut panjang Kiran dengan sangat kuat sampai sang empu meringis kesakitan.

"Kiran salah apa sama Mama?" tanya Kiran, mencoba meraih pergelangan tangan Nova.

"KAMU KAN YANG MENCURI UANG SAYA DI LACI?!" tanya Nova menyamai bentakan.

"Kiran enggak ambil uang Mama. Kiran juga enggak tahu kalau Mama naruh uang di laci," ucap Kiran meyakinkan. "Bahkan Kiran enggak tahu Mama taruh uang di laci mana," lanjutnya

"HALAH! ALASAN!" sentak Nova. "LALU KAMU KE RUMAH SAKIT SIAPA YANG BAYAR KALAU BUKAN PAKAI UANG SAYA?!"

Kiran menggeleng kuat, "semua biaya ditanggung Karan, Ma," jelasnya

"TIDAK MUNGKIN KARAN SEBAIK ITU!"

Saat Kiran akan membuka mulut, Nova langsung menyeret anaknya keluar rumah lalu menghempaskan begitu saja membuat telapak tangan putrinya menggores batu karena berusaha menahan tubuhnya.

"SEKARANG KAMU CARI UANG UNTUK SAYA!" titah Nova sarkas

Gadis itu merangkak mendekati kaki Nova dengan tangisannya. "Kiran beneran enggak ambil uang Mama," isaknya

Nova menendang Kiran sampai cekalan tangan di kakinya terlepas. "JANGAN PULANG KALAU UANG SAYA BELUM KAMU KEMBALIKAN!" bentaknya lalu masuk ke rumah meninggalkan Kiran yang terisak.

Gadis itu sudah menggunakan seragamnya, hanya tinggal menguncir rambutnya saja. Tapi mana mungkin ia masuk kedalam hanya untuk mengambil sisir dan tali rambut. Akhirnya Kiran memutuskan mengambil tas lewat jendela kamarnya. Kebetulan tas nya tergantung dekat jendela, itu membuat aksesnya sangat mudah.

Setelah berhasil menggapai tas, Kiran dengan cepat berlari ke arah pangkalan ojek. Hari ini dia akan ke sekolah, pasal uang Mama nya ia berniat akan menjelaskan bahwa bukan dirinya lah yang mengambil. Meskipun Kiran tahu itu hanyalah 0,000001 dari 0% keberhasilan.

Untung saja hari ini cuaca tidak terlalu panas, jadi Kiran tidak terlalu merasa gerah karena rambut panjangnya terurai.

Kurang lebih sepuluh menit dirinya melakukan perjalanan akhirnya sampailah di sekolah. Tapi kerumuan di depan matanya membuat Kiran mendekat karena penasaran.

KEIRANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang