Chap 36 | KEIRANDRA

9.1K 765 54
                                    

Jujur itu mudah, tapi konsekuensi nya yang bikin susah. Akhirnya terucap kata enggak usah

 Akhirnya terucap kata enggak usah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

______

Kini Kiran baru teringat oleh perintah kepala sekolahnya perihal bertanya tentang penarikan uang SPP. Gadis itu mendekat pada kamar Nova yang tertutup, pasti mama nya sedang istirahat di dalam.

Dengan ragu ia mengetuk pintu itu, selang satu menit pintu terbuka menampilkan wajah sangar mamanya.

"Mau apa?" ketus Nova membuat nyali putrinya menciut.

"Kiran.. Kiran mau nanya, Ma," ucap Kiran ragu dan tak berani menatap manik mata mamanya.

Nova terdiam, itu tandanya Nova siap mendengarkan pertanyaannya.

"Kenapa Mama tarik lagi uang SPP Kiran? Bulan ini juga uangnya Mama tarik," ujarnya

"Kamu tanya kenapa?" Kiran mengangguk. Nova maju satu langkah lalu menarik dagu anaknya sampai pandangan anak itu tepat pada wajahnya.

"Itu sebagai ganti rugi uang saya yang sudah kamu curi," tegas Nova di depan mata Kiran.

Kiran memejamkan matanya serta menahan sakit karena mamanya sedikit menekan bagian pipi yang dulu pernah ditampar dan kena tinju Kean.

"Tapi Kiran enggak ambil uang Mama. Kiran enggak mencuri, Ma," lirih gadis itu

"Mana ada maling ngaku. Saya bingung sama kamu, saya tidak pernah didik kamu menjadi pencuri, Kiran." Nova melepaskan cekatan tangannya pada putrinya itu.

"Tapi Ma—"

"Sekarang sudah jadi pencuri kan? Sudah ahli kan?" tanya Nova. "Daripada kamu mencuri di rumah sendiri, lebih baik kamu ikut saya," ajak Nova yang langsung menarik tubuh anaknya keluar.

Kiran meronta dalam genggaman Tangan Nova, gadis itu akan menangis. Nova membuka ponselnya lalu menghubungi seseorang yang tak lama orang itu datang dengan mobilnya.

Nova memaksa Kiran masuk dengan cara mendorong tubuh putrinya sampai terbentur ke pintu mobil satunya. Kiran menangis karena Nova terus saja mencekal tangannya dengan kuat, mungkin jika penerangan yang kuat tangannya akan terlihat merah.

"Kiran enggak mau ikut Mama! Kiran mau di rumah." Gadis itu meronta dan ingin segera keluar dari mobil itu, tapi gagal. Pintunya sudah terkunci dengan rapat.

"Jalan aja Mas," suruh Nova pada pengemudi, akhirnya mobil mulai bergerak.

Karena kesal dengan pergerakan Kiran, Nova menjambak rambut panjang anaknya dengan kuat sampai terdengar isakan yang menyayat, Kiran mengadahkan kepalanya karena menahan sakit pada kulit rambutnya.

KEIRANDRA Where stories live. Discover now