Pahit ampas kopi masih bisa dilegalisir. Tapi pahit kisah hidup tidak ada yang bisa merasakan kecuali dirinya sendiri.
_____
Dimas masih berlanjut cerita, disini mereka paham bahwa yang diceritakan Dimas adalah putri pertama mereka sebelum Kiran dan Kiara lahir. Bahkan Kiran tahu yang diceritakan Dimas ialah Saza, kakak yang dirindukan nya.
Satu minggu kemudian ada kabar dari rumah sakit tentang hasil tes DNA yang dilakukan Dimas saat itu. Dengan cepat dirinya pergi ke rumah sakit tanpa pengetahuan Nova.
Sesampainya disana Dimas langsung bertemu resepsionis dan menanyakan ruangan Dokter yang bersangkutan. Setelah itu dengan cepat Dimas melangkah ke ruangan yang di informasikan.
Dokter langsung menyerahkan amplop putih hasil tes, Dimas segera menyelesaikan administrasi lalu pergi ke halaman belakang rumah sakit. Ia tidak ingin membaca hasil itu dirumah.
Saat membaca hasil Dimas menggeram lalu menutup matanya sejenak, rasanya dia seperti dikhianati. Ditusuk oleh orang yang dianggapnya penting dalam hidupnya. Laki-laki itu memasukan kembali hasil itu ke amplop dan langsung bergegas pulang untuk meminta kejelasan pada istrinya.
Tiba di rumah Dimas langsung mencari Nova dan ketemu, istrinya sedang menelpon seseorang. Kedatangan suaminya membuat handphone itu hampir saja melayang ke lantai.
"Kenapa Mas? Muka kamu kok kayak marah gitu," tanya Nova
Dimas melempar amplop yang dipegangnya tepat ke wajah istrinya, sontak Nova langsung meraih dan membuka serta membaca isinya. Wanita itu mematung di tempat. Bangkai yang selama ini ia simpan ternyata mudah tercium oleh suaminya.
"Siapa Ayah Saza?" tanya Dimas dengan tatapan elangnya, Nova tidak berani menatap Dimas.
"Sekali lagi aku tanya. Siapa ayah Saza?!" Nova refleks mundur karena baru pertama kali Dimas membentaknya.
"Dia teman kamu Mas, Ahmad," ucap Nova takut.
Lelaki di depannya mengepalkan tangannya dengan kuat, apa katanya tadi? Teman? Teman macam apa yang melakukan hubungan gelap dengan istrinya sendiri.
"Sejak kapan kalian menjalin hubungan?" tanya Dimas
"Hampir satu tahun yang lalu, setelah kita menikah dua bulan," jawab Nova
Lelaki itu mengacak rambutnya, "kenapa Nova? Kurang apa saya sama kamu?" tanya Dimas frustasi.
"Saya bekerja keras banting tulang demi kamu, demi rumah tangga kita. Saya menafkahi tiga keluarga sekaligus. Keluarga orang tua kamu, keluarga orang tua saya, dan bahkan kita," seloroh Dimas
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRANDRA
Teen Fiction"Aku mau Mama." Salahkah dengan kata itu? Aku harap keinginan tersebut terkabul sebelum aku lenyap. Aku ingin sekali mengucapkan terimakasih pada sahabat dan semesta, tapi apakah itu bisa terjadi? Aku tidak tahu. - Auristella Kirana Clarisva - Ini...