Chap 13 | KEIRANDRA

11.1K 1K 121
                                    

Kamu yang membuat aku teguh, tapi kamu juga yang membuatku rapuh

_______

"Kenapa kamu diam saja selama ini, Kiran?" tanya dokter Intan yang baru saja memeriksa keadaan Kiran.

Kiran tersenyum simpul, "aku enggak sempat, Dokter."

Dokter Intan menggeleng pada pasiennya yang satu ini, dia salut karena gadis di depannya terlihat ekspresif meskipun dalam dirinya terdapat benih-benih kesedihan.

"Kondisi kamu tidak baik Kiran. Kamu butuh penanganan lebih lanjut agar penyakitmu bisa disembuhkan," jelas dokter Intan.

"Bukannya dokter yang bilang kalau penyakit Kiran itu tidak bisa sembuh? Alat-alat di sini juga cuma bisa buat penyakit ini melambat saat penyebaran?" tanya Kiran


Intan menatap pilu gadis itu, "mungkin saja kalau ditangani lebih awal penyakit kamu akan sembuh. Tidak salah kalau kita berharap," jelasnya

"Tapi Kiran harus gimana, Dokter? Apa Kiran harus cengkok hati?" tanya nya

"Mungkin iya. Tapi masih ada cara yang lainnya juga untuk mengatasi penyakit kamu," jelas dokter

"Kiran enggak berani bilang ke Mama dok," jujur Kiran

"Kalau kamu tanggung sendirian, akibatnya akan fatal Kiran." Dokter Intan mencoba mengingatkan.

Sebenarnya Kiran takut jika harus membicarakan ini pada Mama nya. Hubungannya dengan Mama nya tidak mulus seperti anak lainnya, ia butuh perjuangan meskipun itu untuk masalah sekolahnya.

"Kamu itu tidak hanya menanggung satu penyakit saja. Dalam tubuh kamu merangkap sekaligus tiga penyakit, Kiran." Dokter Intan mencoba menerangkan apa yang selama ini ia dapatkan dari kondisi tubuh gadis itu.

"Kiran tahu dokter. Sirosis hati, cedera sumsum tulang belakang, dan maagh kronis," ucap Stella sendu. Ia memikirkan kenapa nasibnya sangat seperti ini.

"Kamu tetap jaga pola makan kamu supaya maagh itu tidak kambuh dan akan memicu kembuh yang lainnya," saran dokter Intan

"Iya dokter. Kalau begitu terimakasih." Kiran membuka dompet dalam tasnya, dan memberikan dua lembar uang berwarna merah. Tapi dengan cepat dokter Intan menolaknya.

"Simpan saja. Untuk jajan kamu dan kebutuhan sekolah jika nanti diperlukan," tolak dokter Intan halus.

"Tapi kan tadi dokter udah periksa Kiran." Kiran masih mengulurkan uang itu, akhirnya dokter Intan mengambil dan melipatnya dan memasukan ke saku baju yang digunakan Kiran.

"Ah dokter mah. Kiran kan jadi enggak enak," dengus Kiran

"Cepat pulang, sudah sore. Nanti kamu dicariin pacar kamu," ujar dokter Intan.

Dokter Intan adalah orang yang dulu sempat Kiran tolong saat dirinya terburu-buru akan melaksanakan tes di kampusnya. Saat itu Intan belum menjadi dokter yang sukses seperti sekarang, dulu Kiran menolongnya mengantar ke tempat tesnya.

Mulai dari situ mereka kenal. Kiran mengantar Intan menggunakan sepeda milik Karan yang kebetulan sedang ia pakai. Intan sangat berterimakasih pada Kiran karena ia sampai pada tempat tes dengan tepat waktu, hanya tinggal tersisa tiga menit.

KEIRANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang