Chap 31 | KEIRANDRA

9.6K 840 63
                                    

Berdamai dengan takdir adalah jalan terbaik. Tapi jika ingin berteman dengan karma silahkan saja, jangan ajak aku.

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Menerima kenyataan. Itu yang berusaha Kiran lakukan, bahkan gadis itu awalnya ingin bertanya pada Nova, tapi Dimas melarangnya. Biarkan Nova yang memberitahukannya sendiri tanpa harus diminta. Mau tidak mau Kiran menuruti permintaan Papa nya.

Tidak menyangka bisa bertemu dengan Papa kandung, bahkan saudara kandung sekaligus. Keluarga yang selama ini tidak diketahuinya dan tidak menduga akan dipertemukan kembali setelah 17 tahun lamanya.

"Kamu tinggal disini aja, Kiran," ucap Dimas pada putrinya. Kiran masih ada di kamar Faiq, gadis itu sedang menatap langit setelah hujan.

Putrinya menoleh, "Kiran mau tinggal sama mama aja, Pah," ucapnya kemudian kembali menatap lurus.

Pria berwibawa itu mendekat, "apa kamu bahagia tinggal sama Mama?" tanya nya membuat Kiran berperang dengan pikirannya sendiri.

Gadis di depannya mengangguk ragu, "Kiran bahagia, Pah. Sangat," ucapnya

"Kalau ada apa-apa kamu hubungi Papa aja. Mulai sekarang kamu harus sering kesini, Papa enggak mau berpisah lagi dengan anak Papa," jelas Dimas

Kiran mengangguk, "iya Pah."

"Kalau gitu Papa mau ke ruang kerja dulu. Kalau mau kamu boleh menginap disini, kamu pakai kamar Faiq aja dulu. Nanti Papa akan bereskan kamar sebelah Kiara, kamar itu memang untuk kamu," jelas Dimas

"Papa bikin rumah ini sengaja bikin kamar lebih untuk kamu, karena sedari dulu Papa berharap kamu akan tinggal sama Papa. Kita kembali bersama," lanjutnya

"Kembali bersama?" tanya Kiran. "Apa Papa masih suka sama Mama?"

Papanya terdiam, "Papa enggak tahu, Papa hanya mencintai anak-anak Papa," jawab Dimas

Kiran memeluk Dimas, ia sangat bersyukur memiliki seorang Ayah yang sangat menyayanginya. Meskipun selama ini dirinya tidak tahu semua fakta ini, tapi Kiran sangat sangat sangat senang mempunyai orang yang menyayanginya.

"Terimakasih sudah sayang sama Kiran, Pa," ucap Kiran yang masih memeluk Dimas.

Dimas memeluk Kiran sesekali mengusap rambut putrinya, ini yang diinginkan nya sejak dulu. Hidup bersama Kiran dan Kiara, tanpa harus mmilih salah satunya.

Setelah acara lepas rindu tadi akhirnya Dimas keluar dari kamar Faiq. Sedangkan Kiran kembali ke posisinya, tapi gadis itu memegang benda lepek ditangannya.

KEIRANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang