Chap 40 | KEIRANDRA

9.6K 795 192
                                    

Kini aku merasakan, bagaimana rasanya sakit tapi tak berdarah

Kini aku merasakan, bagaimana rasanya sakit tapi tak berdarah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Andra membawa Kiran pulang, hal tersebut membuat Nova tersentak karena Kiran pulang dengan kondisi tidak baik-baik saja. Kiran menatapnya dengan pandangan sayu, tapi sekuat hati Nova tak menghiraukan arti dari tatapan putrinya itu.

"Mama tolong bantu Kiran buat ganti baju," pinta Andra

"Buat apa? Biarin aja, salah sendiri dia hujan-hujanan," balas Nova

Laki-laki itu tak habis pikir dengan mama sahabatnya. Andra membawa Kiran ke kamar, kemudian dirinya membuka lemari untuk mengambil pakaian ganti. Kiran melangkah pelan menghampiri lemarinya, mana mungkin dia mengizinkan laki-laki untuk mengambil dalamannya.

"Gue mau ganti," ucapnya lalu masuk ke kamar mandi dengan membawa pakaian yang diberikan Andra.

Selagi menunggu Kiran berganti baju, Andra memperhatikan kamar gadis itu. Terlihat rapih namun terlihat sangat kosong, ia terpaku pada foto Kiran dengan Kean. Disana mereka terlihat bahagia, sepertinya foto itu diambil ketika Andra lebih sibuk dengan Lily.

"Kenapa liatin foto itu?" tanya Kiran saat sudah keluar dari kamar mandi.

"Gue cemburu," jujurnya membuat Kiran bersemu

"Cuma teman," ucap Kiran

"Tapi sekarang lo udah punya yang lebih dari teman," ujar Andra. Ya sekarang mereka sudah resmi saling menjaga hati dan perasaan.

Rasanya aneh menjalin hubungan dengan sahabat sendiri. Bahkan Andra baru saja putus dengan Lily, dan sekarang sudah jadian dengan Kiran? Apa kata orang nanti.

"Gue gak nyangka. Tapi lo kan baru aja udahan sama Lily, nanti giman—"

"Persetan sama orang lain. Kalau gue sayangnya sama lo gimana?"

Kiran menimpuk pemuda itu dengan bantal di sekitarnya. "Jangan gombal deh."

Andra terkekeh melihat gadis itu bersemu. Rasanya ada kesenangan sendiri dalam hatinya untuk membuat senyum itu selalu terukir pada gadisnya.

"Masih dingin?" Kiran menggeleng, lalu duduk di tepi ranjang di pinggir Andra.

"Kar– eh Ndra," panggil Kiran. Pemuda di sampingnya mengangkat satu alisnya

"Jangan natap gue kayak gitu. Malu," rengeknya sontak membuat Andra tertawa.

"Kalau gitu gue pulang aja. Kasihan pacar gue gak nyaman," sarannya.

KEIRANDRA Where stories live. Discover now