______
Ambruknya tubuh Kiran membuat dua pemuda di sampingnya panik, Karan langsung meraih tubuh mungil itu dalam gendongan nya. Mereka bergegas ke UKS dengan Kean yang mengikuti dari belakang.
Pintu UKS langsung dibuka lebar oleh Kean, Karanpun meletakan tubuh dalam dekapannya dengan hati-hati. Disana ada murid PMR yang sedang berjaga untungnya, dengan cepat Selvi memberikan minyak kayu putih pada Kiran.
Saat tangannya beberapa senti lagi akan menyentuh hidung Kiran, Kean mengintrupsi. "Kiran gak suka bau minyak kayu putih," ujarnya
Selvi menarik kembali tangannya, lalu ia mencoba cara lain agar Kiran cepat sadar. Tidak butuh waktu lama, Kiran membuka matanya sedikit. Semerbak bau obat-obatan mulai tercium di indra penciumannya.
"Kalau gitu gue keluar dulu." Selvi bergegas keluar ruangan, ia tidak mau mengganggu mereka.
"Jangan gerak dulu. Rok lo robek, nanti kelihatan," peringat Kean.
Karan langsung menatap pada objek yang dimaksud, ternyata benar. Disana terikat blazzer milik sahabatnya.
"Gue pengen ke kelas," ucap Kiran
"Disini aja, istirahat. Lo sakit kayaknya," sanggah Karan
"Tapi gue pengen ke kelas. Gue udah sembuh." Gadis itu maksa dan bangkit dari tidurnya.
Tidak bisa menahan, toh pasti hasilnya akan gagal. Akhirnya mereka mengiyakan permintaan Kiran, ketiganya ke kelas mengabaikan hukuman hormatnya.
***
"Kenapa Ndra? Kamu beneran mau ajak aku jalan?" tanya Lily yang baru saja menghampiri Andra di taman sekolah.
"Gue mau kita putus."
Lily terpaku di tempatnya, satu detik kemudian gadis itu mendekat dan meraih tangan pemuda di depannya.
"Aku salah apa? Kenapa tiba-tiba?" tanya nya
"Selama ini lo kan yang bikin persahabatan gue hancur?" geram Andra
Gadis itu menggeleng. "Bukan aku, aku enggak tahu apa-apa!"
"Kalau lo gak tahu apa-apa kenapa lo ngotot gitu? Terbukti kan kalau lo salah?"
Lily memandang Andra dengan sorot tajam. "Terserah! Kamu lebih milih teman-teman kamu kan dibanding aku?"
"Jelas iya. Emangnya lo siapa? Lo orang baru yang datang di kehidupan sahabat gue," balas Kiran dari belakangnya.
YOU ARE READING
KEIRANDRA
Teen Fiction"Aku mau Mama." Salahkah dengan kata itu? Aku harap keinginan tersebut terkabul sebelum aku lenyap. Aku ingin sekali mengucapkan terimakasih pada sahabat dan semesta, tapi apakah itu bisa terjadi? Aku tidak tahu. - Auristella Kirana Clarisva - Ini...