14. 😍Frans dan Lisa😍

372 91 75
                                    


Cinta bertebaran nih hehe

Jangan nge Fly yah

Maaf yah kalo garing hehe..

Jangan lupa vote dan komennya yah

Author bukan apa-apa tanpa pembaca

Happy Reading

***

Hari dimna kegiatan kampus yaitu 'Makrab' akan segera dilakukan. Kegiatan yang di koordinasi oleh 'Kating' ini adalah Sebuah malam keakraban yang dimana kegiatan untuk meakrabkan antara mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lainnya.

Banyak sekali manfaat dari kegiatan ini, selain menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama mahasiswa tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan budaya lokal di daerah kita.

Kegiatan ini berisi hal-hal menarik yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Seperti kegiatan 'Upacara', setelah itu ada 'Jurit malam' dan juga lain-lain. Karena kegiatan ini dilakukan dari sore hari sampai malam hari. Makanya, kesempatan yang bagus ini, Lisa manfaat kan untuk melatih mental nya agar tidak takut terhadap kegelapan malam beserta 'Mereka' yang tidak terlihat.

Pukul 05.00 sore pun tiba. Seperti biasanya Lisa dijemput oleh Zara. Jarak dari rumah ke kampus lumayan memakan waktu, jadi mereka sampai pada jam 06.00 sore.

Kegiatan pertama pun mereka lakukan, bersama dengan mahasiswa lainnya. Diawali dengan 'Apel sore' dan setelah itu mempersiapkan sembahyang dan renungan malam.

"Itu kan Frans?" Ko Dia sama para 'Kating' sih?" Ujar Lisa.

"Frans siapa Lis?" Ujar Zara.

"Itu tuh yang pakek baju seragam khusus anggota koordinasi, tuh yang lagi duduk, Dia namanya Frans kan?" Ujar Lisa.

"Oh itu, iya Dia Kak Frans. Bentar dulu, kok kamu bisa kenal sama dia sih?" Ujar Zara.

"Em, iya soalnya kemarin Dia sempat nolong aku, disaat aku mau ketabrak mobil." Ujar Lisa.

"Oh jadi Dia pahlawan mu yah Lis." Ujar Zara sambil godain Lisa.

"Ih apaan sih Zara." Ujar Lisa dengan wajah memerah.

"Ciyeeee tuh lihat muka kamu merah." Ujar Zara.

"Udah ah suttt diem." Ujar Lisa sambil membungkam mulut Zara dengan tangannya.

Kegelapan malam pun tiba. Suasana dingin merasuk ke dalam raga Lisa. Sudah biasa, Lisa melihat banyak sekali penampakan-penampakan dari 'mereka' tapi Lisa menghiraukannya. Dia tetap fokus pada kegiatan 'Renungan Malam' itu.

Semua orang kemudian berjalan seirama dengan musik yang di mainnkan. Disaat Lisa berjalan menyusuri padang rumput itu, dia berpapasan dengan Kak Frans. Lisa yang sekarang sudah tau Dia kating, Dan dia memanggilnya Kak Frans, agar tetap menghormati yang lebih tua darinya.

"Eh Kak Frans, kita ketemu lagi yah kak." Ujar Lisa sambil tersenyum.

"Eh Lisa, ternyata kamu kuliah disini. Gimana acaranya seru kan?" Ujar Kak Frans sambil berjalan disamping Lisa.

"Seru kak, tapi tuh lihat 'mereka' banyak sekali." Ujar Lisa.

"Udah jangan di Liatin, hiraukan saja, anggap saja angin malam." Ujar Kak Frans.

"Iya kak, tapi tetap aja rasa takut ini masih ada kak." Ujar Lisa.

"Tenang aja Lisa, kan ada aku disini." Ujar Kak Frans sambil tersenyum.

Mendengar itu wajah Lisa menjadi memerah, Dia tersipu malu. Lisa tidak tau, apakah di kegelapan ini wajah Lisa terlihat sekali kemerahannya.

Kegiatan ini terus berlangsung sampai tengah malam, dengan banyak nya orang disini dan di temani oleh banyak nya lilin yang berjajar didepan setiap orang. Mungkin kalau misalnya dilihat dari atas maka akan kelihatan banyak sekali lilin berjajar dengan berbentuk lingkaran.

"Aduh apaan ini sakit." Ujar Kak Frans sambil duduk disamping lisa.

"Kenapa kak? Coba aku lihat sini. Ini kakak kenapa, kok berdarah gini sih jari nya." Ujar Lisa sambil memegang tangan Kak Frans.

Ternyata jari tangannya Kak Frans terluka. Lebih tepatnya jari manis kirinya yang terluka.

"Gak tau nih Lis, pas aku lihat barusan, udah berdarah gini." Ujar Kak Frans.

"Aduh kakak ini ada-ada saja, sini aku obati. Ini aku kebetulan bawa plester." Ujar Lisa sambil melingkarkan plester ke jari Kak Frans.

"Kamu ini yah, sedia payung sebelum hujan." Ujar Kak Frans sambil tersenyum.

Disaat momen ini, hati mereka berdua serasa berdebar sekali. Hanya suara angin malam dan suara serangga yang terdengar. Tapi disaat Lisa menyentuh tangan Kak Frans. Hatinya berdebar dengan kencang. Dan....

"Kencang sekali suara detak jantung..?"

Sebelum Kak Frans meneruskan bicaranya Lisa kemudian memotong pembicaraan itu.

"Em, anu kak, bukan aku." Ujar Lisa sambil gugup.

"Iya aku tau, itu suara detak jantungku." Ujar Kak Frans.

Momen ini lumayan berlangsung lama. Mereka berdua sama-sama dilanda asmara. Wajah mereka berdua menjadi merah. Dengan hanya cahaya lilin di depannya, tetap saja terlihat wajah kemerahan yang di pancarkan mereka berdua.

"Terimakasih yah Lisa. Kamu punya plester satu lagi gak?" Ujar Kak Frans.

"Ada kak. Emang nya buat apa kak? apa kakak terluka lagi dibagian Lain?" Ujar Lisa.

"Enggak, sini tangan kamu." Pinta Kak Frans.

Kemudian plester itu dilingkar kan kepada jari manisnya Lisa. Lisa merasa tersipu malu. Dia tidak tau harus berkata apa. Dia hanya bisa diam dan melihat tangannya yang sedang di Lingkari plester.

"Nah sudah, sekarang ini jadi sepasang kan." Ujar Kak Frans sambil tersenyum.


TBC...

Next ga nih?

Jangan lupa vote dan komen nya

SEE YOU NEXT PART...

Upnormal ✔Where stories live. Discover now