48. Teribble

186 42 68
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya

And

Happy Reading

****

Terlihat Ibu dan Ayah nya Lisa mengepalkan kedua tangan nya, menahan amarah karena tidak ingin menimbulkan keributan di rumah sakit ini, mimik wajah Ayah dan Ibu Lisa berubah drastis menjadi  penuh amarah dan benci kepada tante Yani.

Tante Yani dan paman Heru terlihat gembira sekali melihat keluarga kakak nya sedang menderita, terlihat dari raut wajah mereka yang gembira, tidak terlintas sedikit pun raut wajah sedih di wajah mereka, yang ada mereka seperti merasa puas kalau kakak nya sendiri menderita.

Lalu setelah Adela memberitahukan segalanya tentang kejadian itu kepada paman Sigit lewat telpon, Adela kemudian di panggil oleh kak Frans untuk melihat tante Yani dan paman Heru di balik gorden kamar itu.

“Adela sini! tante Yani dan paman Heru datang,” ujar kak Frans.

Lalu, Adela melihat tante Yani dengan paman Heru sedang berbicara kepada Ibunya di luar kamar, dan terlihat kedua tangan Adela mengepal seperti bersiap untuk membalaskan dendam kakak nya Lisa.

Adela yang mendengar pembicaraan tante Yani kepada Ibu nya, yang mengatakan bahwa Lisa sedang sekarat. Adela yang sudah kehabisan kesabaran nya, Dia langsung membuka pintu kamar, dengan penuh amarah dan rasa kekesalan yang terlihat dari raut wajah nya.

Brakkkkkkk....

“Maksud tante apa HAH, kak Lisa tidak sekarat, Dia hanya pingsan,” teriak Adela.

“Eh eh main serobot nih anak, iya iya Dia hanya pingsan, kan sebelum orang sekarat biasanya pingsan terlebih dahulu,” celoteh tante Yani sambil tertawa.

Lalu kemarahan Adela semakin tidak terkendali, dan tanpa rasa takut Adela perlahan menghampiri tante Yani dan mengepalkan tangan nya, sebelum tangan nya itu mendarat tepat di wajah nya tante Yani, Ayah nya menghentikan hal itu, Dan beliau mengatakan sesuatu kepada Adela di depan tante Yani.

“Sudahlah nak, sabar jangan lakukan itu. Ingat ! Tuhan tidak akan tinggal Diam,” tegas Ayahnya.

Adela pun secara perlahan mulai luluh dan emosi nya mereda. Adela menahan semua emosi dan amarah nya, dan Dia berfikir kembali bahwa apabila Dia melakukan keributan di rumah sakit, bisa-bisa waktu istirahat kakaknya terganggu.

“Nah gitu dong nyadar diri jadi orang, mending Diam saja kalau tidak tahu apa-apa yah sayang,” ujar tante Yani kepada Adela.

“Sialan,” kesal Adela.

Lalu perlahan tante Yani melangkah dengan sombong nya menuju ke arah kamar, dan tiba-tiba dari belakang, rambut nya tante Yani yang terurai dijambak oleh Adela, sontak tante Yani kaget dan merasa kesakitan.

Disaat rambut nya tante Yani dijambak oleh Adela. Adela melihat suatu gambaran dalam pikiran nya, dan ternyata gambaran itu adalah gambaran tante Yani dan paman Heru yang sedang menyantet kakak nya Lisa dengan dibantu oleh seorang dukun.

Pandangan Adela seketika terdiam melihat hal itu, Dia tidak memperdulikan teriakan dari tante nya yang merasa kesakitan.

Semua orang terlihat kaget melihat tindakan yang dilakukan Adela, dan sontak dalam sekejap paman Heru melepaskan tangan Adela dari rambut istrinya.

“Kurang ajar yah kamu,” teriak tante Yani.

“Sudahlah mah, kita kesini hanya akan menjenguk Lisa kan,” ujar paman Heru.

Upnormal ✔Where stories live. Discover now