56. Ternyata Lisa itu?

202 49 109
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya

And

Happy Reading

****

Setiap orang memiliki benang kehidupan nya masing-masing, janganlah memandang rendah orang lain, bisa saja kamu sendiri juga lebih rendah dari sampah

'Author'


Sebelum sampai ke tempat tujuan, Ravangga menghentikan dulu kendaraannya dan meminggirkan kendaraannya, disana terdapat warung makan yang ramai pembeli.

Warung makan itu sudah terkenal sekali dengan hidangan khas masakan padang nya yang menggugah selera makan siapa saja.

“Kita makan dulu yah Sa, gue laper nih belum makan,” ujar Ravangga sambil menarik tangan Lisa.

“Ih gue udah makan Ngga,” ujar Lisa.

“Temenin gue makan aja Sa,” ujar Ravangga.

Mereka berdua mulai melangkahkan kaki nya masuk ke dalam warung makan itu, dan Ravangga memilih tempat duduk yang paling ujung.

“Kenapa disini sih duduk nya?” tanya Lisa.

“Gak apa-apa lah Sa, biar tidak ada yang mengganggu kita,” ujar Ravangga sambil tersenyum.

“Kita? Lo aja kali gue enggak,” ledek Lisa.

“Bawel banget nih anak,” gemes Ravangga sambil mencubit pipi nya Lisa.

“Ishhhh main cubit aja sakit tahu,” kesal Lisa.

“Mas bisa kesini?” teriak Ravangga kepada pelayan.

“Iya mas, ada yang bisa saya bantu?”

“Saya boleh pesan makanan nya disini kan, soalnya saya lagi males kedepannya,” ujar Ravangga.

“Iya boleh mas, mau pesan apa?”

“Saya pesan 1 porsi rendang ditambah nasi, sama kerupuk dan teh hangat nya satu,” ujar Ravangga.

“Selera makan nya sederhana, beda banget sama penampilannya,” gumam Lisa.

“Apa Sa, lo bilang apa barusan?” tanya Ravangga.

“Enggak kok, gue gak bilang apa-apa?” jawab Lisa sambil tersenyum.

“Baik mas, apa ada lagi?”

“Sa beneran lu udah makan?” tanya Ravangga.

“Iya ih beneran Angga, masa gue bohong sih?” jawab Lisa.

“Tidak mas, cukup segitu aja,” ujar Ravangga.

“Baik, kalau begitu ditunggu yah mas.”

“Iya terimakasih mas,” ucap Ravangga.

Setelah menunggu beberapa menit, makanan pesanan Ravangga pun datang. Dan Ravangga berencana untuk menggoda Lisa dengan caranya. Lalu, Ravangga memegang bahu nya dan berpura-pura kesakitan.

“Lo kenapa Ngga?” tanya Lisa.

“Duh sakit nih bahu gue, sakitnya tuh merambat ke tangan gue,” celetuk Ravangga.

“Aduh maafin gue yah Ngga, tadi gue kelepasan mukul lo,” ujar Lisa.

“Iya gak apa-apa Sa, tapi gimana nih gue makan nya gak bisa pake tangan kanan?” ujar Ravangga.

Upnormal ✔Where stories live. Discover now