24. Bisikan Iblis

226 63 38
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya yah

And

Happy reading

****

Hari ini, hari dimana Paman Sigit mengajak Lisa dan Kak Frans untuk mengelilingi kampung itu, sebari mengenalkan apa saja yang ada di kampung itu.

Paman Sigit ini adalah Kepala Desa di kampung itu, paman Sigit menjabat sebagai Kepala Desa itu sudah lumayan lama, karena Dia sudah di percaya oleh penduduk disana.

Pekerjaan keseharian paman Sigit ini adalah mengurus masyarakat penduduk kampung ini apabila ada keluhan atau apapun itu. Lalu setelah mereka berjalan mengelilingi kampung itu, paman Sigit mulai mengenalkan keponakannya kepada penduduk kampung.

Kebanyakan penduduk disini memiliki penghasilan dari bekerja sebagai pengrajin batik. Mereka melakukan pekerjaan sebagai pengrajin batik ini, sudah lama sekali. Karena batik disini dalam segi coraknya berbeda dengan batik dari daerah lain.

"Lisa, Frans sini. Ini adalah tempat pabrik pembuatan batik penduduk kampung ini, Di kampung ini, selain pekerjaan sebagai Petani, para wanita di kampung ini juga ada yang bekerja di pabrik ini sebagai pengrajin batik." ujar Paman Sigit.

"Bagus banget Paman batiknya, ini di buatnya manual dengan tangan yah?" ujar Lisa.

"Iya benar sekali. Pembuatan batik disini masih dilakukan secara manual. Kalau misalnya di kota pasti sudah menggunakan mesin. Perbedaan nya pasti sangat terlihat, terutama dalam hal ketelitian membuat coraknya." ujar Paman Sigit.

"Ohh begitu, pantesan corak nya bagus banget." ujar Lisa.

"Iya benar Lis. Baru kali ini aku lihat langsung pembuatannya." ujar Kak Frans.

"Ya udah, yuk kita lanjut lagi." ujar Paman Sigit.

Kemudian Lisa dan Kak Frans bersalaman dengan para penduduk disana, setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menyusuri kampung itu.

Tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghampiri Lisa.

"Hey cantik boleh kenalan gak? Saya Rio, kalau kamu?"

Rio Aiden Nugraha

Rio Aiden Nugraha

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Emmm." ujar Lisa.

"Eh apa-apaan ini, main serobot aja." ujar Kak Frans sambil menghadap pria itu.

"Rio, kamu ini bikin masalah mulu." ujar Paman Sigit.

"Bukannya mau bikin masalah paman, tapi aku cuma pingin kenalan sama cewek cantik ini." ujar Rio sambil melayang kan tangannya ke dagu Lisa.

"Ih gak sopan banget sih." ujar Lisa dengan nada marah sambil menjauh dari pria itu.

"Lisa, kamu tidak apa-apa sayang?" ujar Paman Sigit.

"Aku baik-baik saja paman." ujar Lisa.

"Oh jadi Lisa namanya." ujar Rio.

"Heh, lo di depan Paman Sigit berani lakuin kayak gitu pada ponakan nya. Emang brengsek." ujar Kak Frans sambil melayangkan tangannya.

Sebelum Kak Frans melayangkan tangannya kepada pria bernama Rio itu, Paman Sigit dengan sigap menghentikannya.

"Sudah cukup! Rio, kamu bisa pergi sekarang?" ujar Paman Sigit.

"Baiklah paman, aku akan pergi sekarang. Tapi nanti aku akan kembali menemui si cantik itu." ujar Rio sambil berjalan menjauh.

"Brengsek." ujar Kak Frans dengan nada marah.

"Sudahlah kak, aku gak apa-apa kok." ujar Lisa.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan nya. Setelah itu Paman Sigit memperlihatkan kantor tempat Dia bekerja. Kemudian untuk kunjungan terakhir, Dia menunjukkan tempat berkumpulnya anak-anak kampung disini, yang di gunakan untuk mereka bermain. Kalau dikota mungkin bisa di sebut 'Alun-alun Kota' pikir Lisa.

Setelah sekian lama berjalan menyusuri kampung itu, mereka pun bergegas kembali pulang ke rumah. Dan di perjalanan Lisa mendengar bisikan yang aneh.

"Sudah kutemukan."

"Bersiaplah untuk hari penobatan."

Bisikan itu terdengar jelas di telinga Lisa. Lalu lisa berhenti sejenak dan bertanya kepada Kak Frans.

"Kak, kamu dengar gak barusan, ada yang bisik-bisik gitu?" ujar Lisa.

"Dengar apa Lisa, aku gak dengar apa-apa. Mungkin kamu kelelahan kali." ujar Kak Frans.

"Emm iya kali yah." ucap Lisa.

"Kalian ini malah pacaran, ayok jalannya di percepat, keburu gelap. Disini penerangan jalannya masih kurang, jadi penduduk kampung jarang keluar rumah ketika malam-malam, kecuali untuk ronda malam." ujar Paman Sigit.

Setelah itu mereka pun berjalan lagi, dan tidak lama kemudian mereka sampai di rumah. Lisa masih kepikiran soal bisikan tadi.

Batin Lisa...

"Tadi itu bisikan apa yah?"

"Apa mungkin Dia hantu yang ada di dalam diriku."

"Ah bukan, toh jelas banget, kalau tadi suaranya cowok."

"Lalu Dia itu siapa yah, aku sama sekali gak mengerti maksud dari bisikan itu. Dan kenapa hanya aku yang bisa mendengarnya?"

"Padahal Paman dan Kak Frans kan juga disana? Kenapa mereka tidak mendengarnya juga?"

TBC...

Jangan lupa vote dan komen nya

Follow ig: @thoatilah

See you next part...

Upnormal ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon