25. Dia Datang Lagi

207 63 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya

And

Happy Reading

****

"Assalamualaikum." Ujar Lisa

"Zara, kami pulang? Kamu dimana Zara?" lanjut Lisa.

"Aku di belakang Lis." teriak Zara.

"Paman, Kak Frans. Aku duluan ke kamar yah."ucap Lisa.

"Iya sayang kamu istirahat dulu gih." ujar Paman Sigit.

Kesunyian malam membuat badan Lisa menggigil, setelah pulang dari mengelilingi kampung tadi, badan Lisa serasa pegal, tapi rasa kantuk tidak kunjung tiba. Melihat Zara yang sudah tertidur pulas, juga Lisa tidak mendengar apapun kecuali suara jangkrik dan serangga malam lainnya, yang berkicau menandakan keheningan dalam kegelapan malam.

Jam sudah menunjukkan tengah malam, tapi rasa kantuk lisa tidak kunjung tiba, akhirnya insomnia mengalahkan dirinya. Lisa kemudian duduk di tepi ranjang nya, dan memikirkan bisikan tadi siang yang terdengar oleh telinganya.

SREKKKKK...

Terdengar suara pintu bergerak, kaki Lisa kemudian melangkah menuju suara tersebut. Ketika kakinya sampai di ruang makan terlihat dinding rumah, menonjol ke dalan rumah, seperti ada yang bersender di luar dinding rumah. Karena dinding rumah Paman Sigit terbuat dari anyaman kayu, jadi pasti terlihat apabila ada sesuatu yang bersender ke dinding rumah.

Kemudian terdengar suara geraman harimau, suara geraman itu terdengar sangat jelas. Lalu Lisa mengintip sedikit lewat celah lubang dinding itu, dan ternyata Dia melihat ada seekor harimau yang besarnya sekitar 4 kaki. Dia sedang bersender di dinding rumah tepatnya di dinding bagian ruang utama.

Lisa tidak tau harus berbuat apa, selain menelan ludahnya sendiri. Ketika Lisa sedang mengintip pada celah dinding itu. Tiba-tiba di belakang nya Lisa ada yang membekap mulutnya Lisa, Dia kaget dan hampir berteriak. Mulutnya Lisa tertutup tangan itu, dan Dia hanya bisa tersengal-sengal dengan nafas nya.

"Suttt, ini aku Zara." ujar Zara sambil berbisik.

"Hufft, kaget aku sumpah." ujar Lisa dengan mimik wajah kaget.

"Itu disana ada harimau?" ujar Lisa dengan berbisik.

"Iya, iya aku tau. Itu bukan sekedar harimau biasa. Itu  jelmaan siluman. Kata Paman Sigit disini memang banyak siluman harimau, tapi dia itu hanya menjaga daerah sekitar sini." ujar Zara sambil berbisik.

"Tapi, tetap saja mending cari aman. Diem saja Lis, jangan bersuara. Ayok mending balik lagi aja ke kamar." lanjut Zara.

Kemudian langkah mereka menjauh dari ruang utama, dan mereka kembali lagi ke kamar. Lalu Zara memberitahukan sesuatu tentang 'urban legend' yang ada disini. Mendengar hal itu Lisa kepikiran bisikan tadi. 'Apa mungkin yang berbisik itu mereka dari kerajaan siluman buaya putih yah?' pikir Lisa.

Mendengar cerita itu dari Zara sahabatnya, Lisa merasa seperti mendengar cerita sebelum tidur. Perlahan kedua matanya mulai menutup dan Dia pun terlelap.

Pagi pun tiba. Suara ayam berkokok menghiasi pagi yang cerah itu. Mentari seakan berbicara kepada Lisa dan memberitahukan bahwa dirinya akan membangunkannya.

"Lisa, bangun udah pagi heh. Kita lari pagi yuk, udara di kampung ini segar loh." ujar Zara.

"Iya bentar Zara, aku ngumpulin nyawa dulu, baru juga bangun." ujar Lisa sambil menguap.

"Aku tunggu di depan rumah yah, cepetan yah." ujar Zara.

"Iya, iya ih bawel amat sih ni anak." ujar Lisa.

Kemudian Lisa bergegas mencuci mukanya, dan mengganti baju nya dengan pakaian olahraga. Perlahan kaki Lisa melangkah ke halaman depan rumah, Dia melihat Kak Frans masih tidur di kamarnya.

"Mungkin Dia masih lelah, biarin aja Dia tidur biar rasa lelah nya terbayarkan." batin Lisa.

Sesampainya di halaman depan rumah.

"Loh kok, mana Zara? Tadi katanya mau nungguin di depan, gimana sih." ujar Lisa.

"Ah mungkin Dia udah lari duluan, aku nyusul Dia deh." batin Lisa.

Dan Lisa pun berlari untuk menyusul Zara. Memang benar udara di pedesaan berbeda sekali dengan udara di kota.

Udara di desa lebih sejuk, karena masih terlindungi alami dan bersih dari polusi kendaraan. Sedangkan di kota, kebanyakan udara maupun airnya sudah tercemar akibat perbuatan masyarakat itu sendiri.

Di kampung ini, apabila Lisa melihat ke arah kanan dan kiri hanya terlihat pepohonan yang kelihatan asri dan sejuk, dengan pemandangan alam yang begitu indah. Sebari berlari, Lisa sesekali mengabadikan moment melihat keindahan alam itu.

Disaat Lisa memfoto dirinya sendiri, tanpa disadari oleh Lisa, terlihat ada orang yang memperhatikan nya dari belakang. Lalu dalam sekejap orang itu sudah di belakang nya.

"Hey, sendirian aja nih?" ujar Rio.

Rio Aiden Nugraha

Rio Aiden Nugraha

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

TBC...

Jangan lupa vote dan komen nya

Follow ig : @thoatilah

See you next part...

Upnormal ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя