21. Di Perjalanan

255 78 77
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen nya yah

And

Happy Reading

****

TIDDD TIDD TIDD...

Suara klakson mobil terdengar dari luar rumah Lisa.

"Itu pasti Kak Frans." Ujar Lisa.

"Zara kemana sih kok lama datangnya?" Ujar batin Lisa.

Kemudian Lisa di antar Ibu dan Linda keluar rumah untuk melihat keberangkatan mereka. Lalu Kak Frans turun dari mobilnya.

"Assalamualaikum Bu." Ujar Kak Frans sambil memberi salam pada Ibunya Lisa.

"Waalaikumsalam, panggil mamah aja Frans." Ujar Ibunya Lisa sambil tersenyum.

"Iya baik mah." Ujar Kak Frans.

"Bentar Kak, ini Zara mungkin lagi di jalan mau kesini." Ujar Lisa.

"Tuh Zara udah ada di mobil, tadi aku lihat Dia lagi jalan sendirian mau kesini, jadi aku ajak aja Dia." Ujar Kak Frans.

"Oh gitu makasih yah kak." Ujar Lisa.

"ZARA?" Ujar Ibunya Lisa dengan mimik muka kaget.

"Mamah, sutttt." bisik Linda sambil memberi kode sama Ibunya.

"Kami pamit dulu yah mah." Ujar Lisa.

"Pamit dulu yah mah." Ujar Kak Frans.

"Hati-hati yah di jalannya, tolong jagain anak mamah yah Frans." Ujar Ibunya Lisa.

"Iya mah siap, aku akan jagain Lisa dengan segenap jiwa ragaku." Ujar Kak Frans.

"Titip kakak aku yah kak, hati-hati di jalannya." Ujar Linda.

"ASSALAMUALAIKUM." Ujar Lisa dan Kak Frans.

"WAALAIKUMSALAM." Jawab Ibu dan Linda.

Dan Zara juga melambaikan tangannya ke arah Ibunya Lisa dan Linda. Lalu Zara berteriak.

"Linda jagain rumah yah, jagain Tante sama Om. Aku akan tetap bersama kakakmu." Ujar Zara sambil teriak.

"Iya kak, hati-hati." Ujar Linda sambil teriak.

Dan mereka pun memulai perjalanannya. Awalnya perjalanan mereka berjalan dengan lancar, tanpa adanya hambatan atau halangan apapun.

Mereka bertiga berangkat malam-malam sekitar pukul 10.00 malam. Perjalanan yang di tempuh melalui mobil pribadi ini ialah sekitar 8 jam, itu juga kalau tidak macet. Apabila terhadang macet mungkin sampainya sesudah matahari terbit. Lalu di tengah perjalanan mereka berhenti sejenak untuk sekedar beristirahat dan membeli makanan.

Di pertengahan jalan sekitar pukul 01.00 pagi. Mereka berhenti sebentar di warung pinggir jalan. Warung itu berdiri di pinggir jalan yang sekeliling nya hutan semua. 'Aneh rasanya melihat ada warung ditempat seperti dan masih buka lagi' pikir Lisa.

Lalu mereka pun berhenti sejenak untuk mengistirahatkan dan menambah tenaga terlebih dahulu sebelum melanjutkan.

"Zara kamu ikut keluar gak? Ayok kita makan dulu, tuh disana ada warung." Ujar Lisa.

"Iya ayok ikut, mumpung ada warung loh disini." Ujar Kak Frans.

"Gak ah. Aku nunggu di mobil aja, diluar dingin. Aku mau lanjut tidur lagi aja." Ujar Zara.

"Yaelah dasar kebo, nanti aku bungkus makanan aja yah." Ujar Lisa.

"Iya tolong yah Lis." Jawab Zara.

Lalu Lisa dan Kak Frans beristirahat dulu di sebuah warung dan memesan beberapa minuman hangat dan makanan nya.

"Bu pesen kopi jahe 1." Ujar Kak Frans.

"Kalau aku pesen coklat panas aja bu 1." Ujar Lisa.

"Iya baik sebentar yah, saya buatin."

"Kalian ini mau pada kemana malam-malam begini?" Ujar Ibu pedagang dengan nada lembut.

"Kami mau mengunjungi seseorang Bu. Soal nya saya ada keperluan dengannya." Ujar Lisa sambil tersenyum.

"Oh, hati-hati yah neng disini jalanannya agak rawan kecelakaan. Dulu ada sebuah mobil nabrak warung di sekitar sini sampai-sampai tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu." Ujar Ibu pedagang itu.

Lalu ibu itu memberikan minuman yang Lisa dan Kak Frans pesan.

"Makasih yah Bu, saya juga ambil roti ini satu yah Bu." Ujar Kak Frans.

"Iyah monggo silahkan." ujar pedagang itu.

"Lisa kamu gak makan? Nih aku suapin mau." Ujar Kak Frans.

"Gak ah kak, aku lagi gak laper. Ih kakak ini bisa aja modus nya." Ujar Lisa.

"Haha, bukan modus kok tapi serius." Ujar Kak Frans.

"Neng, sama pemuda yang tampan ini pacaran yah?"

"Mohon maaf Bu, Panggil saya Frans aja Bu. dan ini Lisa." Ujar Kak Frans.

"Emm gak bu. Kita gak pacaran ko." Ujar Lisa sambil tersipu malu.

"Bisa dibilang kita dalam proses menuju pacaran Bu." Ujar Kak Frans.

Mendengar hal itu Lisa menjadi malu dan salting.

"Aduh kalian ini sedang dilanda asmara ternyata. Kalian datang kesini berdua?" Ujar pedagang itu.

"Gak kok Bu, kami bertiga. Di mobil ada temen saya Zara. Dia gak mau ikut keluar katanya dingin." Ujar Lisa.

"Oh itu yah yang di mobil Neng Zara. Baru kali ini saya melihat persahabatan yang langka seperti ini." Ujar pedagang itu.

"Iya Bu Alhamdulilah, aku punya sahabat sebaik Dia." Ujar Lisa.

Tidak disangka jam menunjukkan sudah pukul 01.35 pagi. Lalu mereka pun menyudahi istirahatnya dan membayar makanan itu, kemudian mereka berdua segera melanjutkan perjalanannya.

"Hati-hati yah." Ujar pedagang itu.

Sang Fajar pun sudah terbit disebelah timur. Menandakan suasana malam telah di ganti oleh suasana pagi yang menyegarkan.

"Zara heh bangun udah pagi loh. Nih roti udah aku beliin." Ujar Lisa.

"Ih roti apaan ini Lisa? Jelas-jelas ini Daun ko disebut roti sih." Ujar Zara.

Lalu Lisa dan Kak Frans berhenti sejenak dan melihat kursi belakang. Kemudian tiba-tiba Zara mengusap mata Lisa dan Kak Frans.

"Iya ih benar ini daun. Ko jadi daun sih? Berarti pedagang warung itu hantu, dan yang kita makan semalam itu daun dong." Ujar Lisa.

"Aduh, aku gak nyadar loh Lis? Serius aku gak nyadar sama sekali." Ujar Kak Frans.

"Aku juga sama kak." Ujar Lisa.

"Kalian ini makanya hati-hati kalau berhenti di suatu tempat." Ujar Zara.

Mereka pun melanjutkan perjalanan lagi. Dan tidak lama kemudian sampailah di depan rumahnya Paman nya Lisa yang bernama Paman Sigit. Dan Paman Sigit pun sudah berada di depan rumah untuk menyambut kedatangan mereka. 'Mungkin sudah di kasih tau sama mamah, kalau aku akan datang kesini' pikir Lisa.

TBC....

Jangan lupa Vote dan Komennya yah
.
.
.
Jangan lupa Follow ig:@thoatilah

SEE YOU NEXT PART...

Upnormal ✔Where stories live. Discover now