41. Sosok mengerikan

167 43 57
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya

And

Happy Reading

****

Hari pun telah berganti. Mentari pagi bersinar seakan menyampaikan senyuman nya lewat kilauan cahaya yang menembus kaca jendela kamar.

Terlihat segelintir debu berterbangan melintasi kilauan cahaya matahari yang menembus jendela itu. Kilauan itu indah sekali, seakan membantu untuk melupakan segala masalah yang telah Lisa hadapi.

Sebelum mereka bertiga membereskan barang-barang nya. Mereka bersiap untuk sarapan terlebih dahulu, kak Frans yang berhati baik, telah membelikan sarapan untuk Lisa dan Zara sesaat mereka masih terlelap tidur.

"Yuk sarapan dulu sebelum pulang." ajak kak Frans.

"Makasih yah kak udah di beli in sarapan pagi." ucap Lisa.

"Iyah nih baik banget. Ada untung nya juga jadi nyamuk." celetuk Zara.

"Ishhh Zara, mau gua tabok." ucap Lisa.

"Iya ampun mak." ujar Zara sambil tertawa.

Melihat situasi yang berubah menjadi kegembiraan itu, sarapan pagi itu menjadi terasa nyaman dengan disertai gelak tawa keceriaan yang terlihat dari raut wajah mereka.

Setelah sarapan nya usai, mereka bertiga segera bersiap untuk berangkat pulang ke rumah, tidak luput juga mereka bertiga memeriksa supaya tidak ada barang yang ketinggalan.

Kemudian ketika kak Frans sedang mengambil mobil di parkiran, Lalu Lisa dan Zara menunggu di depan lobi rumah sakit. Dan tidak lama kemudian mobil kak Frans pun tiba di depan lobi dan mereka berdua pun masuk ke dalam mobil.

Lalu kak Frans pun tancap gas untuk meninggalkan tempat itu.

"Kak? memang nya butuh berapa jam lagi untuk sampai di rumah?" tanya Lisa.

"Sekitar 5 atau 6 jam lagi Lis, itu juga kalau misal nya tidak macet sih." jawab kak Frans.

"Oh gitu yah kak." ucap Lisa.

"Lis, kamu ada persediaan makanan gak? Laper nih." ucap Zara sambil memelas.

"Ya ampun, baru aja tadi makan, udah laper lagi." ucap Lisa sambil meledek.

"Ih Lisa, kamu juga udah tau kan perut aku sifatnya kayak gimana?" ucap Zara sambil tertawa.

"Iya iya bawel amat sih. Nihh ada roti." ucap Lisa.

"Oke makasih beb." ucap Zara.

Sekilas kak Frans tertawa melihat tingkah mereka berdua.

"Kak Frans kenapa ketawa?" tanya Lisa.

"Gak ko Lis." jawab kak Frans sambil terkekeh.

Kemudian setelah 2 jam diperjalanan, kak Frans berhenti sejenak di pom bensin terdekat, selagi kak Frans mengisi bensin, Lisa dan Zara membeli sesuatu di minimarket pom bensin untuk bekal di perjalanan.

"Zar, Kamu mau beli apa?" tanya Lisa.

"Eum tak tahu Lis, aku lihat rak ujung dulu yah, siapa tau ada makanan langka." ujar Zara sambil tertawa.

"Ribet amat hidup lo Zar, udah tau banyak makanan, malah pingin yang langka." ujar Lisa sambil tertawa.

Batin Lisa...

"Eum beli apaan yah?"

"Makanan ringan aja deh."

"Nah ada permen karet kesukaan si mbah dukun, nyobain ah."

Upnormal ✔Where stories live. Discover now