58. Mereka mulai Mendekat

172 41 114
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya ya

And

Happy Reading

****

Srettt…srettt…

“Suara apaan tuh?” ucap Alesha.

“Gak tahu? Mungkin tikus lagi neduh kali?” ujar Gavian.

Alvino mulai berdiri dan melihat ke sekeliling nya, namun tidak terlihat siapapun, perlahan Alvino melangkahkan kakinya dan meninggalkan sumber api. Dia hanya ingin memastikan suara itu berasal dari mana.

“Kita harus cepat pergi dari sini!” ujar Lisa.

“Emangnya kenapa Sa?” tanya Alesha.

“Ada yang gak beres disini?” ucap Lisa sambil melihat ke sekeliling nya.

Perlahan kedua mata Lisa bersiap siaga dan tetap melihat apapun di sekeliling nya, Dia tidak ingin mereka mengganggu teman-temannya.

“Panggil Alvino cepat, kita harus pergi dari sini sekarang!” ujar Lisa.

Setelah Alvino kembali, Lisa dan yang lainnya memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu, meskipun hujan masih deras, tetapi hal itu harus dipaksakan, karena kalau mereka semua tetap berada disana, pasti akan terjadi sesuatu yang buruk.

Lisa tidak bisa membiarkan teman-temannya mengalami hal buruk, maka Lisa memutuskan untuk cepat pergi dari sana, karena yang tadi Lisa lihat mereka semua sudah mengepung  dari berbagai arah.

Mereka tertarik akan keberadaan manusia, jadi mereka mendekati Lisa dan teman-temannya.

Wujud mereka berbagai macam, ada yang biasa seperti kuntilanak dan pocong, ada juga genderuwo dengan bulu hitam di seluruh tubuh nya dan taring di mulutnya, yang dirasakan Lisa, genderuwo itu memiliki energi negatif, bahkan bisa saja merasuki siapa saja yang sempat membuka space dalam diri mereka.

Di tempat itu juga terlihat wujud siluman ular dengan memakai pakaian adat atau sejenisnya, tetapi mereka seperti membawa senjata tajam. Senjata tajam itu berbentuk seperti celurit, tapi ukuran nya lebih besar dengan disertai rantai yang tajam.

Kita sebagai manusia biasa, yang banyak memiiki kekurangan. Kita harus menjaga hati kita dari sifat pengaruh buruk baik dari setan yang berada di luar maupun di dalam diri kita.

Janganlah sekalipun memberikan space dalam diri kita untuk disinggahi oleh bangsa mereka yang tak kasat mata. Karena apabila kita sudah disinggahi satu kali oleh mereka, maka mereka akan terus- menerus singgah kepada kita.

Setelah Lisa bersama teman-temannya pergi menjauh dari tempat itu, mereka meneduh kembali di salah satu warung makan di pinggir jalan, mereka semua berencana untuk makan dahulu sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Dirasa sudah memenuhi kebuasan perut mereka, Lisa kembali diantar pulang oleh Ravangga, di perjalanan Ravangga kembali senyum-senyum sendiri dibalik helm nya.

“Sa? Gue boleh nanya sesuatu gak?” ujar Ravangga.

“Boleh, mau nanya apa?” ujar Lisa.

“Emm, lo sama kak Frans ada hubungan gak sih?” tanya Ravangga.

Lisa terdiam seribu bahasa mendengar pertanyaan dari Ravangga, ia tidak tahu harus menjawab apa, padahal dalam hatinya ingin menjawab ‘iya ada’ tapi mulut Lisa tertahan dengan mengingat kembali foto mesra kak Frans dengan wanita lain.

Upnormal ✔Where stories live. Discover now