20. Liburan Mistis

273 75 63
                                    

Jangan Lupa vote dan komennya

And

Happy Reading

****


Sudah beberapa bulan semenjak Lisa bangun dari koma nya. Hari-hari nya di penuhi dengan ketakutan akan 'mereka'. Tapi yang lebih menakutkan ialah Hantu yang merasukinya. Dialah yang memberikan kutukan ini. 'Kutukan ini harus segera aku singkirkan' batin Lisa.

Semenjak hari itu, hari dimana Lisa telah kerasukan sebanyak 2 kali. Yang pertama saat makrab, yang kedua ketika kemarin sedang sarapan. Hal itu membuat Lisa merasa tidak aman, terutama kepada keluarga nya. Dia tidak mau keluarga nya terluka karenanya.

"Aku berangkat dulu yah mah?" Ujar Lisa.

"Hati-hati di jalan yah sayang." Ujar Ibunya Lisa.

"Tolong jagain Lisa yah Frans." Pinta Ibu Lisa pada Frans.

"Iya baik Bu, saya akan menjaga Lisa dengan segenap jiwa raga saya." Ujar Kak Frans.

"Kalau begitu, kami berangkat yah mah. Assalamualaikum." Ujar Lisa.

"Waalaikumsalam." Ujar Ibunya Lisa.

Karena Libur panjang di kampus sudah tiba, maka untuk merefreskan kepala nya Lisa, Kak Frans mengajak Lisa liburan. Dia mengajak libur ke puncak Gunung. Gunung di dekat sini, jaraknya mungkin sekitar 17 km dari rumah Lisa.

Gunung ini sudah menjadi tempat wisata, tempat nya pun nyaman dan untuk mendaki nya sudah di sediakan tangganya juga. Jadi lumayan untuk mendinginkan kepala nya Lisa, dari semua masalah yang menimpa kepadanya.

Sebelum menuju ke puncak kawah Gunung, Kak Frans mengajak Lisa melihat air terjun dulu. Dan disana pemandangan nya indah sekali, dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Lisa hanya bisa mengucapkan syukur atas ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Disamping itu, Lisa tetap berdiam diri tidak mengatakan apapun. Meskipun banyak sekali 'mereka' yang melihat kepada Lisa.

"Lisa kamu baik-baik saja kan, udah hiraukan saja, 'mereka' hanya menampakkan dirinya kepada kita. 'Mereka' juga tau bahwa kita bisa melihat mereka. Tapi tenang, ada aku disini. Jadi abaikan saja 'mereka' , Tapi jangan abaikan aku yah." Ujar Frans sambil tersenyum.

"Kakak ini bisa aja ah." Ujar Lisa sambil tersipu malu.

"Tadinya aku mau ngajak Zara, tapi Dia nya lagi sibuk. Sampe-sampe pesan dari aku gak di bales." Ujar batin Lisa.

Ketika Lisa melihat air terjun itu, Dia melihat ke atas dan disana seorang wanita yang berpakaian serba putih. Wajahnya pucat dan penuh darah. Dia hanya melihat Lisa dan Frans dari jauh.

"Kita ke puncak Kawah Gunung yuk?" Pinta Frans.

"Yuk." Jawab Lisa sambil tersenyum.

Setelah itu, Lisa dan Kak Frans menaiki anak tangga yang jumlah nya kira-kira ratusan. Karena anak tangganya banyak sekali, Jadi banyak para pendaki yang sekedar duduk di tangga itu untuk beristirahat sejenak.

 Karena anak tangganya banyak sekali, Jadi banyak para pendaki yang sekedar duduk di tangga itu untuk beristirahat sejenak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di pertengahan jalan menaiki tangga itu, Lisa dan Kak Frans melihat seorang bayi yang menangis di pangkuan Ibunya. Bayi itu terus menangis dengan keras. Orang lain melihatnya cuma biasa saja, dan mungkin bayi itu menangis karena kedinginan.

Tapi berbeda bagi Lisa dan Frans. Mereka melihat bayi itu sedang di Lihat oleh hantu. Hantu itu sangat menyeramkan.

Wajahnya seperti dipenuhi sisik ular, dan badannya dipenuhi dengan darah. Serta Lidah nya menjulur keluar dengan sangat panjang dan Lidah itu pun dipakai untuk menjilati bayi itu.

"Kak, ayok lanjut lagi. Aku pingin cepet-cepet sampai ke puncak kawah." Pinta Lisa.

"Ya udah ayok." Ujar Frans.

Lalu mereka melanjutkan langkahnya. Dan tidak lama kemudian sampailah di puncak Kawah Gunung.
Mereka berdua melihat pemandangan yang indah sekali, disamping itu banyak sekali hantu yang seperti raksasa dan 'mereka' mengelilingi kawah gunung itu.

Mereka terlihat besar sekali, terdapat banyak bulu di sekujur tubuh mereka. Kepalanya mereka ada yang berbentuk ular dan ada yang seperti babi. Mereka masing-masing memiliki tanduk di kepalanya.

"Lisa sini, ini minum dulu." Ujar Frans membangunkan Lamunan Lisa.

Di atas puncak gunung itu, banyak terdapat warung makanan yang menyediakan minuman dan makanan ringan.

"Bentar Kak." Ujar Lisa sambil berjalan.

Lalu Lisa kemudian merasa pusing dan Dia tiba-tiba muntah. Melihat itu Frans langsung bergegas mendekati Lisa dan memberikan tissue dan minuman kepada Lisa.

"Maaf Kak, aku gak kuat merasakan ini. Hawa dari tubuhku dengan Hawa dari 'mereka' itu saling berbenturan. Serasa bertabrakan gitu kak." Ujar Lisa.

"Iya aku juga merasakannya Lisa, tapi tenang saja, itu karena kamu belum terbiasa dengan semua ini. Sini duduk dulu." Ujar Kak Frans sambil menuntun Lisa duduk di warung.

"Kak, aku mau tanya boleh?" Ujar Lisa.

"Iya Lis silahkan, mau nanya apa?" Ujar Kak Frans.

"Kakak boleh ceritakan gak, sedikit saja tentang keluarga kakak, soal nya kita kan lumayan lama kenal, tapi aku belum tau tentang kakak. Terus kakak bisa melihat hal-hal ghaib itu dari kapan?" Tanya Lisa.

"Oke oke tenang, aku jawab yah. Aku itu anak satu-satunya dari orang tuaku. Dan orang tuaku sekarang sedang bekerja di Luar Negri. Jadi aku sendiri di rumah, tapi gak sendirian juga Lis, ada si mbok, pembantu rumahku yang selalu ada di rumah. Tapi, Dia sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri." Ujar Kak Frans.

"Oh gitu yah kak, Alhamdulillah yah kakak ada yang nemenin. Terus itu kakak bisa melihat 'mereka' dari kapan?" Tanya Lisa.

"Dari lahir sih, karena Kakek dari ayahku yang memberikan ini. Lisa sendiri gimana boleh ceritain kayak aku tadi." Tanya Kak Frans sambil tersenyum.

"Kakak kan udah tau yah aku anak pertama, dan adikku namanya Linda. Dia juga sama seperti aku bisa melihat 'mereka', intinya sama sih seperti kakak, udah turun temurun dari kelurga." Ujar Lisa.

"Aku boleh minta tolong gak Kak? Nanti setelah hari ini, atau bisa minggu depan juga. Aku kepingin kakak nemenin Aku dan Zara, pergi menemui pamanku di luar kota?" Ujar Lisa.

"Boleh kok, dengan senang hati Lisa. Tapi maaf Lis sebelumnya, memangnya, untuk apa kamu kesana Lis?" Tanya Kak Frans.

"Aku mau minta tolong sama pamanku untuk ngilangin kutukan ini. Karena kata Ibuku, pamanku bisa menghilangkan kutukan ini." Ujar Lisa.

"Ya sudah, kita berangkat minggu depan yah. Aku siap untuk membantumu Lisa." Ujar Kak Frans.

"Terimakasih banyak Kak Frans." Ujar Lisa.

Setelah liburan yang singkat itu. Lisa, Zara dan Kak Frans, mereka bertiga bersiap dan berkemas untuk pergi menemui paman nya Lisa di luar kota.

Batin Lisa...

"Semoga saja, ini menjadi jalan terbaik untuk menghilangkan kutukan ini. Agar aku bisa menjalani hidupku tanpa kutukan ini. Meskipun hidup yang normal tidak akan kembali lagi, tapi dengan tidak adanya kutukan ini, buat aku itu sudah cukup."

"Kehidupan ini ada kalanya kita sedang nyaman-nyamannya di atas, dan ada kalanya juga kita di sedang nyaman di bawah terus ditinggal deh."

"Orang yang terpilih akan memiliki ujian yang lebih berat dari orang lain. Maka dari itu, ujian ini akan aku selesaikan dengan caraku sendiri dan dengan bantuan dari Zara dan Kak Frans."

TBC...
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA

SEE YOU NEXT PART...

Upnormal ✔Where stories live. Discover now