16. Awal Dari Kehancuran

309 87 68
                                    

Lisa Fandrina Ayudia

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Lisa Fandrina Ayudia

.
.
.
Jangan Lupa vote dan komennya

And

Happy Reading

*******

Hari ini Kak Frans tidak kelihatan. 'Mungkin Dia sedang sibuk dengan kegiatan kampus', pikir Lisa. Dan benar saja ternyata Kak Frans sedang melakukan penelitian untuk tugas kuliahnya.

Hari demi hari, Lisa lalui dengan penuh ketakutan. Bisa melihat mereka yang tidak terlihat, bisa melihat aura seseorang, dan yang lebih menakutkan ialah bisa melihat kematian seseorang dengan sekali sentuh.

Akibat kutukan ini, Lisa merasa hidupnya terbebani. Sebelum semua orang mengetahui kutukan itu, Lisa ingin menghilangkan kutukan itu.

Dengan segala cara, Dia akan berusaha untuk menghilangkan kutukan itu dan tentunya Dia tidak sendirian, Dia di bantu oleh sahabatnya Zara.

"Selamat siang semuanya, mari kita mulai pembelajarannya." Ucap Bu Yeni.

Ketika Bu Yeni masuk ke kelas, Lisa melihat ada sesuatu yang menempel pada kaki Bu Yeni. Lisa melihat ada seorang anak kecil yang bergelatungan pada kakinya Bu Yeni.

"Selamat siang Bu, Iya Bu." Serentak jawab semuanya.

Tapi, anehnya semua orang tidak menyadari hal itu. Mungkin hanya Lisa seorang diri yang bisa melihat itu.

"Zara, kamu tau gak kenapa Bu Yeni tadi jalannya kayak gitu?" Ucap Lisa.

"Katanya sih jatuh dari tangga rumahnya. Oh iya, dulu pas kamu sedang koma, Bu Yeni kehilangan Anaknya yang paling kecil. Dari yang aku ketahui sih, Anaknya itu sakit dan dia di rawat lumayan lama, tapi nyawa nya tak tertolong. Kasian yah Bu Yeni?" Ujar Zara.

"Oh, mungkin Dia putrinya yang meninggal." Ujar batin Lisa.

Kelas pun berakhir.

"Zara, kamu duluan aja ke kantin. Boking tempat duduk satu yah buat aku." Pinta Lisa.

"Iya tenang aja Lis, cepetin yah LIs, aku udah laper nih." Ujar Zara.

"Iya, iya bawel amat sih." Ujar Lisa.

Setelah semua orang keluar dari kelas, Lisa sengaja menjadikan dirinya yang terakhir keluar, agar bisa berbicara kepada Bu Yeni. Tapi yang sulit bagi Lisa, bagaimana jadinya kalau tangan Lisa tidak sengaja menyentuh tangan Bu Yeni saat bersalaman nanti. Itu yang sekarang ada di pikiran Lisa, apa yang harus Dia lakukan.

"Permisi Bu, Saya ingin mengucapkan 'bela sungkawa' atas meninggalnya putri Ibu. Mohon maaf yah Bu, saya baru tahu sekarang." Ujar Lisa.

"Iya Lisa, Terimakasih banyak. Tidak apa-apa, Ibu mengerti dengan kondisi mu saat itu." Ujar Bu Yeni.

Anak itu menantap Lisa dengan wajah pucatnya. Dia menengok ke arah lisa dengan membalikkan kepalanya ke belakang. Lalu, Dia berbicara kepada Lisa, Dia sangat menyayangi Ibu nya, Dia tidak mau lepas dari Ibunya.

"Semoga putri Ibu bisa diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa, Amin." Ujar Lisa.
"Iya Amin. Terimakasih banyak Lisa." Ujar Bu Yeni.

"Saya permisi dulu ya Bu." Lisa memberikan tangannya dan bersalaman dengan Bu Yeni.

Batin Lisa...

"Apa yang ku lakukan?"

"Ya Tuhan? Semoga tidak terjadi apa-apa."

Dan ternyata hal itu tidak terjadi. Entah kenapa penglihatan itu tidak muncul ketika Lisa menyentuh tangan Bu Yeni. Padahal dulu setiap Lisa menyentuh tangan orang lain, pasti Dia akan melihat kematian orang yang disentuhnya.

Lisa bingung dengan apa yang terjadi. Hati Lisa menjadi sedikit senang, karena kutukannya tidak bekerja. Tapi Lisa tetap berhati-hati dan menyelidiki hal ini.

"Lisa? Disini." Teriak Zara.

"Makasih yah Zara udah boking tempat duduk ini." Ujar Lisa sambil tersenyum.

Di kantin itu Lisa menceritakan segalanya, segala sesuatu yang tadi sudah terjadi. Zara mendengarkan hal itu dengan serius dan berencana ikut serta membantu Lisa.

"Tapi Zar, aku masih tetap merasa bersalah, atas apa yang menimpa Intan dan Andre dulu. Mereka kan meninggal karena kesalahanku Zar, karena kutukan ini mereka sampai meninggal." Ujar Lisa dengan mimik sedih.

"Sudahlah Lis, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Itu sudah takdir Tuhan. Dan kamu juga tidak sengaja kan menyentuh mereka. Kutukan itu berbahaya Lisa, kutukan itu tidak bisa dikendalikan, makanya kita harus mencari cara untuk menghentikannya." Ujar Zara.

Disisi lain, tanpa sepengetahuan mereka berdua. Seseorang telah mendengar perkataan itu dibelakang Lisa dan Zara, ada salah satu Mahasiswa yang mendengar bahwa Lisa memiliki kutukan yang menyebab kan seseorang meregang nyawa. Setelah mendengar semuanya orang itu langsung pergi.

TBC...
.
.
.
Menurut kalian itu siapa?


Next gak nih?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA

Ada salam dari

Lisa Fandrina Ayudia
Zara Dwi Lestari

SEE YOU NEXT PART...

Upnormal ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora