60. Clara poetri

186 41 159
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya yah

And

Happy Reading

****

Lisa duduk berdampingan dengan Zara, Dia menceritakan tentang apa yang dilihat nya, baik itu tentang  Frans maupun tentang mereka.

Selang beberapa menit kemudian, semua mahasiswa sudah berkumpul dan Dosen pun masuk ke kelas dan segera memulai pembelajaran.

Ketika pembelajaran dimulai, Lisa dan Zara diam-diam saling berbicara. Mereka membicarakan tentang rencana untuk mengungkap siapa jati diri wanita yang ada pada dalam diri Lisa.

“Jadi kita harus mulai dari mana dulu nih Lis?” tanya Zara.

“Kita ke perpustakaan dulu aja, cari tahu tentang asal usul kampus ini, terutama asal usul tentang pohon di depan perpustakaan itu,” jawab Lisa.

Dari kejauhan terlihat Ravangga yang menatap Lisa, Lisa yang menyadari hal itu, langsung memalingkan mukanya dan berpura-pura menulis.

“Ngapain kamu Lis, nulis apaan sih?” tanya Zara.

“Diem ih, aku lagi pura-pura, lihat ke arah jam 3, si Ravangga liatin aku terus,” jawab Lisa.

“Oh si Angga, ya ampun kenapa hari demi hari Dia makin ganteng yah Lis?” ujar Zara sambil memandang Ravangga.

“Yaelah malah muji Dia, tapi emang bener sih,” ujar Lisa.

“Tuh kamu juga muji Dia kan, dasar kamu ini yah,” ujar Zara.

Brakkk..

Zara memukul kepala Lisa dengan buku tulis, dan suara pukulan itu terdengar oleh Dosen yang sedang menerangkan.

“Kenapa Lisa? ada yang ingin ditanyakan?” tanya Dosen.

“Em, tidak pak maaf,” ujar Lisa sambil tersenyum malu.

Pandangan Lisa menoleh ke arah Ravangga yang sedang tertawa kecil melihat tingkah Lisa yang sedang tersipu malu.

Sedangkan di kubu Ravangga beserta yang lainnya.

“Lucu banget tuh tingkah nya si Lisa?” ucap Gavian.

“Woy itu gebetan gue, jangan lo embat?” ujar Ravangga.

“Wih calon pacarnya marah nih,” ujar Alesha.

“Pokoknya gue harus dapetin tuh cewe,” ujar Ravangga.

Kembali lagi ke kubu Lisa dan Zara.

Setelah insiden memalukan itu terjadi, Lisa menundukkan kepala nya dan berpura-pura menulis untuk memalingkan pandangan nya terhadap Ravangga yang dari tadi sedang memandanginya.

“Kamu sih Zara,” ujar Lisa dengan kesal.

“Hehe aku gak tahu bakal kedengeran Dosen sih?” ujar Zara.

“Keras gitu, pasti bakal kedengeran lah,” ujar Lisa.

“Iya deh iya maaf,” ujar Zara sambil tersenyum.

Beberapa menit kemudian, pelajaran pun telah usai. Satu-persatu semua orang mulai keluar kelas untuk beristirahat dan kebanyakan mereka pergi untuk makan di kantin.

Begitu pula dengan Ravangga dan yang lainnya, Dia kelihatan nya ingin menemui Lisa tetapi ketika Dia akan menghampiri Lisa, terlihat Ravangga ditarik oleh Gavian untuk pergi keluar kelas, dan akhirnya gagal untuk menghampiri Lisa.

Upnormal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang