Bab 26

11.1K 1K 73
                                    

Theo

Rencana awal, sesampainya di rumah nanti aku bakal mandi air hangat, minum susu hangat, melihat Ega tidur sebentar, lalu istirahat lebih awal. Setelah seminggu belakangan lembur, sepertinya malam ini aku bahkan tak akan memerlukan bantuan obat tidur untuk bisa terlelap. Yanis, Galih dan aku akan melakukan presentasi perdana kami di hadapan calon penyandang dana besok pagi, karena itu aku perlu beristirahat agar penampilan kami bisa prima.

Malam ini Dina dan Abel menginap di rumah saudara, dalam hati aku bertanya-tanya mengapa Egalita tidak sekalian ikut mereka. Biasanya ke mana-mana mereka selalu runtang-runtung bertiga. Apakah Ega sedang kurang enak badan? Atau mungkin karena alasan lain makanya ia enggan pergi ke rumah saudara mama?

Sambil menyetir, ingatanku melayang ke beberapa tahun lalu ketika papa dan Tante Rhea akan melaksanakan pernikahan mereka. Aku mesti mondar-mandir ke sana kemari, membantu papa mengurus dan menyiapkan segala sesuatunya. Salah satu tugas yang diberikan padaku adalah mengurus saudara-saudara yang berkumpul di rumah menjelang ijab qabul dan resepsi. Sebagaian besar saudara dari pihak mama tidak diundang, tentu saja, namun beberapa datang. Baik saudara dari pihak papa maupun mama, banyak yang sebenarnya menentang pernikahan itu. Tanpa ditutup-tutupi mereka bergunjing tentang papa yang pindah agama demi menikahi Tante Rhea, juga ketidak-setiaannya pada mama yang sakit menahun. Selain itu masa lalu Tante Rhea sebagai bintang panas juga dibahas dengan maksud mendiskreditkan wanita itu.

Tidak sedikitpun mereka rikuh membahasnya di dekatku, mungkin karena mereka pikir aku ada di pihak yang sama. Tapi meskipun di belakang bergunjing, di hadapan papa mereka bersikap manis. Kenapa? Tentu karena Henri Rahardian adalah ATM berjalan yang selalu siap membantu mereka. Setiap kali ada masalah finansial atau butuh pinjaman, papa adalah tempat untuk meminta. Karena itu meskipun pernikahan itu jelas mencoreng nama keluarga dari pihak mama, mereka tidak bisa menghapus kenyataan bahwa kondisi mama bergantung pada kemampuan finansial papa untuk merawatnya, juga saudara-saudara jauh yang sering datang untuk meminta uang.

Mengetahui itu semua, tidak heran jika Egalita enggan ikut bersama adik kembarku ke rumah saudara dari pihak mama. Mungkin ia takut suasananya nanti menjadi canggung. Aku bisa memahami watak Ega yang perasa dan dewasa, tentu tidak ingin mengganggu.

Aku tersenyum membayangkan, mungkin Ega kini sedang sedih sendirian di kamarnya. Untuk menghiburnya karena tidak ikut, aku berhenti sebentar di sebuah toko donat yang buka 24 jam, kebetulan itu merek donat kesukaan Ega. Kalau ia sudah tidur, maka Ega bisa memakannya untuk sarapan besok pagi. Di antara semua keluargaku yang selalu saja memiliki tuntutan permintaan yang muluk-muluk, senyuman Ega setiap kali aku memberinya sesuatu yang sederhana seperti sekotak donat membuat hatiku terasa hangat.

Memarkir mobil di garasi, aku mendapati rumah terlihat sepi, lampu ruang tamu dan ruang tengah sudah dimatikan. Sepertinya Mbok Mini dan Egalita sudah tidur. Aku meletakkan donat ke atas meja konter, mengambil segelas air putih dingin dan menenggaknya sampai habis. Berjalan ke kamar Ega, aku melihat cahaya dari sela bawah pintu. Biasanya gadis itu tidur dengan lampu yang dimatikan. Apakah ini artinya ia masih terjaga?

Tanganku terangkat siap mengetuk pintunya, namun kudengar suara cekikikan di dalam, bukan hanya suara Egalita, tapi juga suara laki-laki.

"—Data, data, data," suara Ega terdengar dari dalam kamarnya. "Satu-satunya jalan, kita mesti coba cari data soal ini yang bisa mematahkan pidato paling bersemangat Greta Thunberg sekalipun... Eh Val,"

Val? Maksudnya Valdy? Ega sedang bersama Valdy di dalam?

"Yo?"

"Kamu... punya cewek nggak?"

Tanganku yang tadi siap mengetuk kini tergantung tepat di depan pintu kamar Ega, terhenyak oleh pertanyaannya pada Valdy.

Kenapa Egalita harus merasa penasaran apakah Valdy punya kekasih atau tidak?

[Tamat] False Idol, A Stepbrother Dark Romance (Season 1)Where stories live. Discover now