Bab 16

13.1K 1K 65
                                    

Egalita

Tidak banyak hal yang berubah selang setahun setengah setelah pernikahan Om Henri dan ibu. Sosok orang tua di dalam keluarga kami itu masih disibukkan oleh aktivitasnya masing-masing yang seringkali mengharuskan keduanya untuk berada jauh dari rumah, memaksa anak-anak Manar dan Rahardian berupaya membesarkan diri kami sendiri sebisanya. Meski serampangan, serabutan, tapi kami masih tetap menyayangi satu sama lain.

Dina masih tetap seperti Dina yang biasanya, meskipun kini masa puber menyebabkannya berbicara tiada henti soal cowok-cowok "lucu" di kelasnya. Tapi aku sering melihat Dina diam-diam melirik penuh arti ke arah Valdy ketika dipikirnya tidak ada yang melihat. Tanpa sengaja aku melihatnya, karena itu aku mencatatnya dalam hati, menimbangnya sebagai sebuah kemungkinan. Setiap kali Valdy main ke rumah kami atau kalau kami jalan ke luar bareng-bareng, mataku selalu mengekor interaksi mereka dan kalau saatnya tiba mungkin aku bisa berperan seperti cupid. Siapa yang tahu, sahabatku itu sedikit bebal kalau sudah urusan percintaan, kerjanya hanya belajar, belajar dan belajar saja.

Di sisi lain, Abel, adik lelakiku itu akhir-akhir ini jadi lumayan dekat. Kalau sebelumnya aku lebih dekat dengan Dina dan Theo ketimbang Abel, namun kini Abel menempati posisi seperti belahan jiwaku. Kami berbicara soal apa saja, aku datang ke setiap pertandingan sepak bolanya, menemani Abel kalau ia latihan dan mengurusi segala perintilan persiapan pertandingan maupun latihannya seperti seorang ibu.

Aku sempat khawatir kalau-kalau Dina bakal cemburu akan kedekatan kami, karena pada dasarnya Dina memiliki sifat yang cenderung posesif terhadapku. Namun rupanya sifat posesif itu tidak berlaku kalau hubungannya dengan keluarga kami sendiri. Mungkin ia paham kalau di saat-saat seperti ini Abel memang membutuhkan sosok yang bisa memotivasi dan menyemangatinya, namun ibu kandung mereka tidak ada, begitu juga ibu tirinya yang lebih sibuk menyiapkan album comeback ke dunia pertelevisian. Sebagai saudara kembar, mereka juga memiliki ikatan tersendiri yang tidak bisa kudefinisikan dengan mudah. Kadang, tanpa harus bicara Abel dan Dina bisa memahami satu sama lain. Begitu pula kalau salah satu dari mereka sakit, maka yang satunya lagi bisa tahu sebelum melihat atau mendengar beritanya.

Oh, dan setahun ini masa puber juga telah membuat Abel meraksasa. Tinggi badannya kini menjulang, hampir sama dengan Theo. Kalau setahun lalu aku beberapa senti lebih tinggi dari Abel, maka kini aku bukan tandingannya lagi saat kami berdiri bersebelahan.

Kalau aku dan Dina mengejek dan mengatai satu dua jerawatnya yang kini muncul, ia bakal balas menghina tinggi tubuh kami berdua.

'Bogel' adalah sebutan sayangnya untuk Dina, sementara ia bakal melihatku sambil menahan senyum membuatku kesal dan memanggilku 'Pendek'.

Selain itu, semuanya baik-baik saja dengan keluarga Rahardian.

Mungkin perbedaan yang paling mencoloj adalah Theo yang kini jauh lebih sibuk dengan kegiatannya di kampus dan meskipun kakak tiriku itu pulang seminggu sekali ke rumah, namun perlahan-lahan aku merasa kalau kini ada sedikit jarak. Aku mencoba mencari tahu dan mengamati apa yang berbeda, namun tidak berhasil mengetahui jawaban pastinya. Theo masih tetap hangat, masih tetap kakak yang selalu bisa kami andalkan. Sikapnya padaku, pada Dina dan Abel masih tetap sama. Setiap hari minggu malam saat ia pulang ke rumah, kami hampir selalu menghabiskannya dengan bercakap-cakap dengan apa saja yang terjadi selama seminggu terakhir.

Aku akan menanyainya soal kegiatan di kampus dan Theo bakal menceritakan dengan detail kehidupan mahasiswa berkuliah di salah satu institut bergengsi di negeri ini. Ia juga bercerita soal pekerjaan sampingannya, mimpinya untuk menciptakan sebuah aplikasi yang bisa membantu menyalurkan tenaga kerja dalam negeri ke berbagai kesempatan yang bisa diberikan oleh perusahaan-perusahaan luar negeri. Karena jago bahasa pemrograman, Theo melihat kesempatan emas ini untuk orang-orang yang memiliki keahlian hanya saja membutuhkan kesempatan.

[Tamat] False Idol, A Stepbrother Dark Romance (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang