Bab 48

7K 536 110
                                    

Egalita

Pulau Bali begitu luas dan jumlah penduduknya ada jutaan orang, tapi di sini Theo dan aku, berjumpa secara kebetulan dengan wanita kenalan lama kakak tiriku itu. Sekali lihat saja aku bisa mengenalinya. Nama perempuan cantik itu Laura, salah satu mantan Theo yang kuliah jurnalistik penyiaran di universitas top dan kebetulan pernah dibawa Theo pulang, diinapkannya ke rumah kami di Jakarta. Kalau boleh menilai secara objektif, Laura ini adalah salah satu mantan Theo yang paling cantik. Waktu aku masih SMP dulu, beberapa kali aku melihat mereka berdua berdiri bersisian, terlihat seolah bukan makhluk bumi karena sama-sama rupawan dan tidak kalah dari orang-orang yang berseliweran di majalah. Terlihat serasi, kupikir waktu itu Theo akan bertahan lama dengannya, tetapi nasib Laura tidak jauh berbeda dari mantan kekasih Theo lainnya yang hanya berlalu sebentar saja di kehidupan kakak.

"Inget gue 'ndak?" tanya Laura ramah.

Ragu-ragu aku menoleh, melirik ke arah Theo yang menatap tanpa ekspresi ke arah mantan kekasih teman tidurnya itu.

"Sori. Siapa ya?" Theo balas bertanya.

Laura tersenyum geli, mengernyitkan alisnya yang tertata sempurna. "Laura lah, gila lo 'Yo, masak nggak inget ama gue. Parah lu." Perkataan Laura terhenti ketika ia melirikku hati-hati, tersenyum ramah. "Ini cewek lo yang sekarang ya?" tanyanya centil, namun wajahnya terlihat berpikir sesaat, mengamatiku lama. Diperhatikan selekat ini oleh Laura membuatku jengah. Jantungku perlahan berdegup semakin kencang, mengantisipasi reaksinya ketika mungkin pada akhirnya ingat siapa aku. Memang sudah cukup lama, namun beberapa kali kami sempat berinteraksi karena pembawaan Laura yang memang cukup ramah dan terbuka.

"Eh...kamu kan... Ega ya? Egalita kan? Adeknya Theo?" tanya Laura heran.

Ketahuan sudah... terpaksa aku tersenyum dan mengangguk kecil. "Hei, kak," sapaku ragu-ragu. Canggung dan aneh, aku bertanya-tanya apakah Laura sempat melihat Theo dan aku berciuman. Tangan Theo sejak tadi tidak mau diam, terus saja meraba dan menggerayangiku. Apa karena itu, Laura otomatis mengira kalau kami sepasang kekasih? Kalau ia memang sempat melihat kami bermesraan, kapan ia akan menarik kesimpulan soal hubungan gelapku dengan kakak?

"Ya ampun, pangling aku." Laura masih mengamatiku, sesuatu di pandangan matanya yang terus terpaku ke arahku, berganti memandang ke arah Theo, membuat bulu kudukku berdiri.

Bagaimana kalau sampai perempuan ini menangkap basah kami? Siapa saja teman pergaulannya di Jakarta?

Simulasi hubungan relasi Laura dengan keluargaku buru-buru terpetakan di dalam otakku, dan diam-diam aku merasa lega karena hubungannya dulu dengan Theo cukup singkat, sehingga Laura tidak pernah mendapat kesempatan menjalin kedekatan dengan keluargaku. Kalau soal hubungannya dengan Galih atau Yanis mungkin lain lagi. Lagi-lagi rasa takut itu datang seperti mata bilah pedang yang ditempelkan ke kulitku, membuat darahku berdesir. Bagaimana kalau ternyata Laura berteman dekat dengan mereka berdua? Bagaimana kalau sampai ia membocorkan kencanku dengan Theo di Bali?

Kalau dipikir-pikir, mungkin kelakuanku dan Theo memang kurang bertanggung jawab, mempertontonkan kemesraan di tempat umum, mengingat kapan saja seseorang yang kebetulan ada di sini bisa menangkap basah kami. Belum lagi mengingat ibuku adalah seorang selebriti yang memiliki basis penggemar lumayan, bukan tidak mungkin suatu saat akan ada yang mengenali. Memang kemungkinannya tidak akan sebesar kalau kami ada di Jakarta, tapi tetap saja...

"Hei," balas Theo pendek. Aku bisa menangkap nada dingin dalam suaranya, seolah tidak suka ketenangannya diganggu, tanpa kata-kata menolak kehadiran Laura di sekeliling bubble kami.

"Gue ke sini ama temen-temen kampus, cowok gue juga ada. Tuh lagi ngumpul di sana...Kalian mau gabung?" tanya Laura ramah sambil menunjuk ke arah rombongan yang duduk di deretan meja bar paling ujung. Tatapan matanya ke arahku masih sedikit aneh, seolah menganalisa.

[Tamat] False Idol, A Stepbrother Dark Romance (Season 1)Where stories live. Discover now