1

1.1K 88 1
                                    

"Waa.. itu beneran dia.."

"Cantiknya.."

"Seperti yang dikatakan.. kakak itu benar benar cantik.."

"Matanya cantik.. merah legam begitu.."

"Cool banget nggak sih!?.."

"Dia ketua ekskul basket perempuan lho! Kau ingat demo ekskul minggu kemarin!?"

"Cantik dan keren.. dia adalah kakak kelas yang langka!.."

"Ke.. kerennya kayak cowok nggak siih!!?"

"Lama lama bisa belok aku.."

"Itu diaa.."

Seorang gadis bersurai panjang terikat ponytail berjalan melewati lorong menuju kelasnya. Setelan kemeja putih tanpa dasi dengan kaos hitam terlihat mengintip dari balik kemeja. Rok diatas lutut dengan jaket yang melilit pinggang. Kaki jenjangnya tak sepenuhnya terbalut kaos kaki, hanya setinggi 3 senti dari sepatu.

Wajah rupawan juga tubuh ideal yang bikin kagum juga iri. Siapa yang tak mengenal gadis populer ketua ekskul basket putri bernama Hali dari kelas 2-c ini?

Manik merahnya memandang arah depan. Gumaman pelan yang tengah menggosipinya seolah menjadi makanannya sehari hari. Ia sudah sangat kebal dengan ini sejak bangku smp.

Membawa tas ransel miliknya yang hanya berisi 2 buku tulis dan cetak matematika dengan malas. Manik miliknya memandang rendah. Menyipit tajam. Tak menyadari bahwa maniknya sempat menakuti banyak orang yang lewat.

Maniknya berat karena ia tidur larut. Lupa akan tugas mengarang yang baru disadarinya saat tengah malam. Badannya juga remuk setelah pertandingan awal semester kemaren yang sakitnya masih kerasa sampai sekarang.

Netranya bertemu dengan seseorang yang tak asing. Berjalan kearah berlawanan dengan dirinya hingga membuat kontak mata tak dapat dicegah.

"Pagi Hali!" Sapa seseorang ramah tanpa sekalipun menghentikan langkah. Tersenyum cerah.

Pria yang pernah menjadi satu kelas dengannya di kelas 1-d yang barusaja menjabat menjadi ketua osis, Gempa.

"Aa.. pagi!" sapa Hali malas tanpa merubah sedikitpun ekspresinya. Bahkan terkesan ogah ogahan.

"Selamat untuk kemenangan ekskul basket putri ke empat besar! Kalian benar benar hebat.."

Keduanya tanpa sadar terhenti untuk sedikit mengobrol.

"..Terimakasih.." entah mengapa Hali mendelikkan bahu tanpa sadar.

"Semangat untuk masuk final! Aku duluan ya!.."

Lelaki itu pergi melewatinya dan berbelok kiri. Kelihatannya akan menuju ruang osis.

Hali melanjutkan langkah yang sempat tertunda, menuju kelas.

Ruang lab bio lantai dua menjadi tujuan, namun saat akan naik tangga, langkahnya perlahan terhenti. Menepi dengan mengatukkan kepalanya pelan ke dinding. Sedikit bersandar. Lorong ini sedikit sepi jadi dia tak akan menarik perhatian banyak orang..

Seketika wajah gadis itu merah padam. Udara sekitarnya panas, merasa sesak. Dada berdebar juga tangan gemetar, ia menahan diri agar tak teriak bahwa sang ketua osis baru saja menyapa juga memberinya selamat.

"Dia.. memberi selamat.. padaku.." Hali berujar terbata bata seolah tak percaya.

"Iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!"

Sorakan kecil melengking yang dibuatnya terdengar seperti suara jangkrik.

Satu hal yang orang lain tidak tau adalah..
ketua ekskul basket putri ini memiliki rasa pada sang ketua osis yang barusaja menyapanya..

"Hhh... Dia membuatku gila..." Hali bergumam malu sembari menenggelamkan wajahnya ke dinding. Beringsut turun sampai berjongkok dipojokan

.
.
.
.

Haii!! Aria buat fanfic baru dengan ship GemHali!! Ship favorit author setelah Halisol dan Blice. Dengan Hali jadi cewek tentunya..

Disini kurang lebih sama dengan buku sebelah. Beberapa karakter juga akan ada yang di genderbend kan namun ada yang tetep Ori!

Hali tsun tsun supremacy~ jangan lupa RnV nya ya!! Owo))b

Don't Notice Me!Where stories live. Discover now