42

313 37 4
                                    

From : Blaze

"Beneran nggak mau
gue temenin latihan?"

"Nggak usah
Lagipula lu lagi latian fisik
hari ini"

"Gue nggak mau tanggung jawab
kalo waktu tanding nanti,
lu malah nggak bisa jalan saking
nyerinya gegara ladenin gue main basket! "

"Gue juga agak nggak mood
main hari ini"


"Beneran?"

"Iya"


"Kalo ada apa apa hubungin gue aja!"

"Oke? "

"Yoi"

__________________

Hali menutup layar ponselnya kembali dan memasukkannya kedalam saku rok setelah menjawab seadanya agar percakapan segera berakhir meski agak kurang paham akan beberapa percakapan terakhir.

Ia melakukannya sembari mendengarkan pendapat Taufan yang kini bersamanya memandangi anak voli dari kejauhan.

Entah itu baik atau buruk, Hali merasa semenjak kelas dua ini banyak sekali orang yang menghubunginya. Buatnya cukup lama berkutat dengan ponsel untuk membalas satu demi satu pesan yang ia terima dalam sehari. Entah dari siapa saja.

Tak hanya dari Taufan dan kedua orang tuanya,-bahkan saat ini ibunya masih sangat jarang mengirimnya pesan yang tidak begitu penting. Dia lebih sering berkirim pesan dengan ayahnya- kini beberapa teman kelas, teman ekskul seperti Rue dan Blaze, kakak pelatih, dan lainnya. Agak buatnya kebingungan karena biasanya ia tak terlalu membaur dengan orang yang tidak begitu dekat dengannya.

Kemampuan komunikasinya dengan orang orang memang sedikit dibawah rata rata, sih..

Hali sedikit heran karena belakangan ini Blaze sering mengiriminya pesan. Padahal biasanya tidak begitu.

Terus menawarkan diri untuk latihan dengannya meski dia sudah dihajar latihan fisik oleh pelatih.

Tenaganya memang mengerikan tapi Hali masih punya hati untuk tak mementingkan egonya.

Dia tau selelah apa latihan fisik itu.

.
.
.

Ponselnya kembali bergetar, tanda pesan masuk begitu hendak keluar dari gerbang. Pulang bersama Taufan. Kebetulan rumah kawannya ini memang searah meski sedikit lebih jauh darinya.

Disaat Taufan kembali berbicara, Hali membuka ponsel. Melihat siapa yang mengiriminya pesan kali ini

"Kau masih di sekolah?.."

Sempat menyergitkan dahi begitu sadar siapa yang mengirim pesan.

"Ya. Kenapa?"

Hali memasukkan ponselnya kembali sembari menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan Taufan.

"Dari tadi liat hape terus!" Sindir Taufan. Sepertinya sadar bahwa dia tak terlalu fokus meladeninya.

"Nggak begitu penting" Balas Hali tak ingin terlalu mengungkitnya.

"Blaze masih sering kirim pesan ke elu?" Tanya Taufan. Sebelumnya Hali memang pernah bilang padanya.

Don't Notice Me!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora