10

446 60 3
                                    

"Selamat siang menjelang sore, semuanya! Silakan disiapkan!" Seorang guru wanita memasuki ruangan. Membuyarkan kerumunan para siswa yang sebelumnya sibuk mengobrol ataupun sibuk sendiri. Bersiap untuk memulai pelajaran terakhir mereka hari ini.

Taufan pun juga bersiap di tempatnya, yang sebelumnya sibuk menggosip dengan teman sekelasnya yang lain. Tak lupa menyeples kepala Hali yang masih saja asyik tertidur di mejanya. "Bangun!!" Ujarnya mencoba menyadarkannya.

Membuat gadis itu seketika terkejut dan mencoba bangun.

Cahaya matahari seketika membutakan matanya yang baru saja bangun, dengan sekejap. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk agar pandangannya normal kembali.

Mengusap wajah bantalnya, kepalanya mendadak pening karena dibangunkan paksa. Kelihatannya dia tidur nyeyak hari ini.

"Kelihatannya ada yang baru bangun dari tidur siang. Bukan begitu, Hali?"

Sang pemilik nama langsung menoleh kanan kiri hingga pandangannya terkunci pada seorang guru muda yang entah sejak kapan berada di depannya.

Bukannya tadi baru salam ya? Kok tiba tiba ada di depan aja?!

"Biar nggak ngantuk. Ibu minta tolong, bisa ambilkan buku latihan mu dan teman teman di meja ibu?" Ujar wanita berusia akhir 20 an itu ramah, sembari menepuk pundaknya pelan.

Hali berketip beberapa kali, mencoba mencerna.

Jadi dia nggak dikasih hukuman pr karena ketahuan tidur?

Itu bagus!

Sadar bahwa ia diam terlalu lama, Hali pun segera bangkit dari tempat duduknya. Melakukan apa yang gurunya perintahkan

"Baik bu.." ujar Hali mengiyakan. Melangkah keluar dari kelas.

"Sekalian cuci muka biar nggak ngantuk! Dan.. mungkin Hali butuh bantuan satu orang lagi buat ambil buku-!"

Decitan kursi yang di dorong paksa terdengar sebagian penghuni kelas. Taufan langsung bangkit dari duduknya dan ijin keluar membantu Hali.

Temannya itu sudah lebih dulu berada diambang pintu. Hingga dua orang itu tak lagi tampak di depan pintu. Pergi ke ruang guru.

"Tugas kalian sudah ibu periksa siang tadi, dan hari ini kita akan lanjut materi berikutnya! Tentunya kalian masih semangat buat ikut pelajaran kimia, bukan begitu?"

.
.
.
.

"Kenapa gue jadi gampang ngantuk sih?.." Hali berujar setelah menguap sebentar. Keduanya berjalan menyusuri lorong. Tujuan mereka adalah ruang guru di lantai satu.

"Biasanya kalo habis tanding tu, kakinya pada pegel pegel. Lu malah ngantuk!" Taufan merenggangkan tubuhnya. Bersiap menghadapi pelajaran terakhir.

Bila dia tetap tabah, pasti pelajaran kimia akan berlangsung cepat dan dia bisa langsung mengikuti kegiatan klub.

"Tapi palingan lu kecapekan gegara kemaren. Apalagi katanya lu cuma tidur sebentar!" Tambah Taufan lagi.

"Habis ini gue langsung balik aja dah!"

"Nggak ekskul?"

"Libur dulu. Gini gini tenaga gue pun ada batasnya.."

"Hee.. elu bisa minta libur ekskul ternyata.."

"Lu kira gue apaan?"

"Maniak basket! Mesin pembunuh!"

"Makasih julukannya!"

"Dengan senang hati~"

"Fan! Lu duluan aja! Gue mau cuci muka bentar!" Hali menghentikan langkahnya begitu bertemu dengan kamar mandi terdekat.

Don't Notice Me!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora