02 ◕ a Loser

814 118 46
                                    

Pagi itu, Kris sedang mengaduk kopinya sembari menatap layar tv yang sedang menampilkan berita pagi. Kemudian ia bersandar pada sofa sembari memangku sebuah layar datar pesegi yang memuat data perusahaannya. Namun tidak fokus pada hal itu, matanya terpaku memerhatikan anak semata wayangnya yang kini sedang menatap ke luar jendela balkon, menatap halaman samping yang dipenuhi pepohonan dengan lekat.

"Hei, masih merajuk?"

Shixun menatap sang ayah lalu kembali membuang wajahnya. "Papa yang mulai. Hunnie tidak akan meminta maaf"

"Shixun, kenapa kau sangat keras kepala?"

"Nenek bilang aku mirip Papa dalam hal itu"

Kris menggaruk kepalanya. Apa bicara dengan anak kecil memang sesulit ini? ia menarik nafasnya dan menghampiri Shixun. Mengangkatnya dan membawanya duduk diatas pangkuannya di sebuah sofa panjang.

"Mintalah hal lain, Papa akan kabulkan"

"Hunnie minta di ceritakan tentang Chanyeol, apa sesulit itu?"

Kris tak menjawab. Dan Shixun membuang wajahnya. "Papa tersenyum lebar bahkan hanya dengan menyebutkan namanya, Hunnie ingin tahu apa yang membuat papa tampak se-senang itu!"

Kris menarik nafasnya. Ia meletakkan dagunya pada kepala Shixun, hal itu membuat Shixun diam dan menatap leher sang ayah dengan bingung.

"Paa?"

"Dia adalah orang yang sangat lucu"

Kris terkekeh, "Atau tepatnya idiot" ucapnya sembari mengingat hari itu kembali.

Shixun menengadah. Sang ayah menatapnya lalu tersenyum. Menandakan bahwa Shixun memenangkan pedebatan dan dia akan memulai cerita panjangnya.

"Hari itu, satu hari di bulan Agustus yang terik..."
















◍◍

Kris sedang duduk disebuah bangku yang berada di taman yang tak jauh dari sungai Han. Ia hanya diam dengan menatap kosong buku manajemen bisnis di atas pangkuannya. Ia tidak membaca, hanya melamun menatap deretan kata yang berada dalam buku itu.

Semilir angin bertiup, menatap kearah langit, tampak gelap, seolah pertanda hujan akan turun sebentar lagi. Kris menutup bukunya dan menatap kosong kearah sungai Han yang sepi dengan air yang begitu tenang.

"Chogiyo"

Kris mengangkat wajahnya, alisnya mengerut. Namun ia memaksakan sebuah senyuman karna orang itu juga tersenyum padanya.

"Mianhae, apa aku mengganggu?"

"Tidak, ada yang bisa dibantu?"

Orang dihadapan Kris itu menoleh ke belakang tempat ketiga temannya tampak menatapnya dengan kesal dan berisyarat dengan tangan mereka. Kris mengerutkan alisnya.

"Apa ada yang bisa-MMH!"

Kris kaget saat bibirnya diserang dan penyerangnya langsung buru-buru berlari meninggalkannya. Matanya mengerjap bingung atas tindakkan penyerangan itu.



















◍◍

"Is that your first kiss, pa?"

Kris menatap Sehun yang menyelak ceritanya. Lalu ia menggelengkan kepalanya. Ia mengusap kepala putranya.

"Papa dulu anak nakal"

"Jadi Chanyeol bukan kekasih pertama papa?"

"Bukan"

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now