30 ◕ Love is... (🇮🇩 vers)

343 51 11
                                    

Chanyeol berlari menuju ruangan Tindakan Darurat. Jisoo disisinya juga berlari kecil. Hingga mereka sampai pada sebuah ruangan berwarna hijau. Chanyeol mencoba mengatur nafasnya.

Perutnya sakit, mungkin karna ia kelelahan karna sudah berlari cepat dari basement parkir. Dengan kaki gemetaran ia melangkah menuju kursi tunggu dan duduk dengan pelan.

Tangannya gemetaran. Ia sungguh sangat ketakutan.
Mendengar kabar Joohyuk kecelakaan beruntun membuat seluruh pikirannya buyar. Rasa marah dan ragunya kalah dengan kekhawatiran yang besar.

“Calm down…”

Jisoo menggenggam tangan Chanyeol dan tersenyum tiipis. Chanyeol tersenyum dan mengangguk. “Thank you” bisiknya pelan.
 
 
Selama empat jam mereka menunggu. Hingga seorang dokter keluar dan melangkah menghampiri keduanya.

“Joohyuk baik-baik saja. Ia sudah melalui masa kritisnya. Hanya saja, benturan keras pada rongga dadanya membuat paru-parunya memar. Ia harus dirawat di rumah selama beberapa hari karna kami harus memantau luka pada paru-parunya”

Chanyeol mengangguk. “Apa dia—

“Dia masih dalam pengaruh obat bius. Namun dia belum tertidur. Dia memanggil nama Chanyeol sejak tadi. Sepertinya ada yang membuat pikirannya terganggu hingga ia tidak bisa tidur dengan nyenyak.”

Chanyeol menatap dokter yang memakai kaca mata itu. “Boleh aku melihatnya?”

“Ya, silahkan…”

Chanyeol melangkah memasuki ruangan Joohyuk. Meninggalkan Jisoo yang kini beralih mengurus administrasi agar Joohyuk berpindah ke bangsal VIP.
  

 
 
Chanyeol memasuki ruangan Joohyuk. Dan ketika ia melihat tubuh Joohyuk di perban disana-sini membuatnya menangis. Menahan tangisannya ia menutup mulutnya, membekapnya.

“No… Hiks, maafkan aku…”

Joohyuk menatap Chanyeol dengan mata yang tidak fokus. Tersenyum tipis, ia menggerakkan jari telunjuknya,
Chanyeol menghampirinya cepat dan menggenggam jari telunjuk Joohyuk. Duduk disisi Joohyuk, disebuah kursi yang berada disamping ranjangnya.

“Aku disini”

Chanyeol mengusap tangan Joohyuk, lalu tangannya bergerak utuk menggenggam tangan Joohyuk dan mengangkat lengan bawahnya. Memeluknya dengan menempelkan wajahnya pada punggung tangannya. Mengecup punggung tangannya.

“Maaf jika tempo hari aku—

“Hyung…”

Suara lemah itu membuat Chanyeol menangis lebih keras. Menyalahkan dirinya sendiri.

Joohyuk kecelakaan pasti karna dirinya. Karna dirinya yang membuat Joohyuk tidak fokus. Seharusnya ia tidak mengatakan hal buruk yang membuat Joohyuk kesal. Seharusnya ia lebih dewasa—

“It’s okay”

Jantung Chanyeol seolah tersentak dengan jutaan volt listrik mendengar kata itu. Juga senyuman yang tampak pada wajah Joohyuk.

“It’s okay, I love you…”




































◕◕

















 




 


   
  

Sebuah danau buatan menjadi subjek yang Chanyeol lihat. Ini mimpi, Chanyeol tahu itu karna ia tidak pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya.

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now