33 ◕ Speculations (🇮🇩 Vers)

226 57 10
                                    

Jisoo mengusap wajahnya. Berulang kali jarinya menekan tombol space pada keyboard komputernya. Dan yang dilihatnya tetap sama.

Ia sedang melihat rekaman cctv jalan yang menjadi latar tempat kecelakaan sahabat sekaligus atasannya. Yang ia lihat, mobil Joohyuk tidak ditabrak apapun, dan tidak ada apapun yang menghalangi jalannya.

Kecelakaan itu melibatkan enam mobil. Untungnya, tidak ada korban jiwa, hanya luka-luka ringan. Namun tetap saja pihak Joohyuk yang harus bertanggung jawab.

Pasalnya, Joohyuk yang memutar kemudinya dan bahkan menabrak mobil lain. Terlebih, Joohyuk tidak dalam keadaan mabuk. Dia sadar sepenuhnya atas apa yang ia lakukan.

Jisoo memijat pelipisnya. Sebab dilihat berapa kalipun, jelas sekali Joohyuk sengaja menabrakkan mobilnya.

“Why Joohyuk-ah, Why…”

Pasalnya bukan hanya sekali Joohyuk membahayakan dirinya seperti ini hanya untuk mendapatkan perhatian Chanyeol.

Memukulkan vas bunga keramik pada kepalanya, meninju dan membenturkan wajahnya ke dinding, menyewa preman untuk memukulinya, berlari ke jalan ketika mobil sedang melaju cepat, dan sekarang ia menabrakkan dirinya sendiri.

Jioo bukan tidak tahu bahwa hal itu adalah hal buruk. Jisoo bukan orang yang membenarkan hal itu, tetapi..

Ia medorong kursinya lalu berdiri dan berlalu keluar. Ia melangkah menuju mobilnya, hendak menghampiri Joohyuk untuk melihat keadaannya.






   

Sesampainya di rumah sakit, yang ia lihat Joohyuk sedang tersenyum senang dengan Chanyeol disisinya yang tengah menyuapinya.

Tangan Jisoo mengambang diudara, tidak jadi memegang knop pintu dan membukanya. Ia memilih untuk berdiri diam di depan pintu dan memperhatikan keduanya dalam diam.
Tak lama, ponselnya berdering.

Ia menerima telfonnya sembari melangkah menjauh meninggalkan ruang rawat. “Ini Jisoo”

“Hyung”

“Ya, Seungho?”

“Kris Wu dan anaknya sedang berada di Korea”

“Oh shit”















 












 

 



























Kris tengah duduk berhadapan dengan Suho. Suho menatapnya lalu tersenyum, “Kau butuh perusahaanku?”

“Ya”

“Untuk?”

“Bekerja sama dengan sebuah perusahaan kontruksi"

“Kau tahu? Aku tidak masalah jika perusahaan kita bekerja sama, tapi permasalahannya. Kenapa namamu harus berada dalam bayang-bayang?”

Kris menegakkan duduknya dan tersenyum. “Kau bilang akan membantuku? Aku akan memberikan Clarista Hotel ku yang berada di Kanada—

“Hei, sebentar. Jelaskan dulu, untuk apa?”

“Joohyuk, kau pernah mendengarnya?”

“Ya. Dia pengusaha. Dia kecelakaan kemarin. Kau tak melihat beritanya?”

“Hah?”

Suho menunjukkan sebuah koran pagi pada Kris. Kris membacanya, alisnya mengerut. “Tapi dia baik-baik saja bukan?”

“Ya, sepertinya. Tapi sungguh, kenapa Joohyuk? Perusahaannya kurang stabil menurutku. DIEGO kan?”

“Ya”

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now