20 ◕ I can't even Remember (🇮🇩 vers)

305 64 35
                                    

“Papa tidak ke kantor?”

“Tidak”

“Kenapa?”

“Papa tidak akan berangkat ke kantor selama Hunnie masih disini”

Sehun terdiam, ia menatap keluar jendela. Ia sudah berada dalam ruangan rawat itu selama dua minggu. Dokter mengatakan Sehun menderita distres pernafasan.
Itu semua karna cairan yang Sehun hirup ketika ia tenggelam memenuhi rongga paru-parunya.

Jemari Sehun saling bertautan. Ia menatap papanya dengan lekat, terlihat ragu namun Kris menatapnya dalam meyakinkannya untuk bicara saja.

“Apa tidak apa papa disini? Kita tidak akan jatuh miskin karna papak tidak bekerja?”

Kris tertawa sebab pemikiran polos putranya itu. Well, sepintar apapun bocah didepannya ini bicara, Tao benar. Dia hanya seorang bocah yang memikirkan variabel paling simpel diantara variabel lain dalam otaknya.

Kris mengusak kepala Sehun lembut, “Papa bekerja dari sini. Papa minta maaf jika papa agak sibuk dengan laptop papa disana” ucapnya sambil menunjuk sofa di pojok ruangan, Sehun mengangguk mengerti.

“Oh ya, apa berarti Hunnie akan pindah sekolah?”

“Ya, Paman Tao sudah mencabut berkasmu di sekolah Beijing dan memindahkannya di Guangzhou”

Sehun terkejut. “Kau membohongiku lagi, papa? Kau bilang kita akan pindah ke Korea?!” ucapnya dengan nada naik, tanpa disadarinya.

Kris tersenyum. “Tidak bisa secepat itu. Papa harus memindahkan perusahaan inti ke Korea dulu, baru kita bisa pindah kesana—

“Berapa lama? Hunnie rindu Chanyeol! Hunnie ingin tidur dengan memeluk fotonya!!”

“Kita kesana setiap jumat sore, dan minggu sore kita kembali kesini”

Sehun memicing. Ia menatap ayahnya itu penuh ketidakpercayaan.

“Sumpah?”

“Ya, papa bersumpah kita kesana setiap jumat sore tetapi kita harus kembali setiap minggu sore. Okay?”

“Dan jika perusahaan papa sudah bisa bermerger kesana, kita tinggal disana 24/7 ya?!”

“Iyaaa.. galakkk” ucap Kris sambil tersenyum gemas dan mencubit pipi putranya gemas.

  
  
  

Cklek’
 
  

“MAAAMAAA!!”

Luna menatap Sehun lalu tersenyum, matanya berkaca namun ia segera menghapusnya. Ia melangkah mendekati Sehun dan memeluknya erat.

“Hunnie rindu, mama kemana saja?”

Luna tersenyum tipis. Rambutnya yang tergerai mengusap wajah Sehun hingga ia tertawa geli. Luna ikut mengalunkan tawanya mendengar suara tawa putra semata wayangnya itu.

“Kris”

“Ya”

“Aku ingin bicara empat mata dengan Sehun”

Kris mengangguk mengerti lalu beranjak keluar dengan membawa ponselnya. Meninggalkan Sehun yang memandang mamanya bingung.

Luna menarik kursi lalu duduk disisi rajang Sehun. Ia mengeluarkan beberapa kertas dari tasnya. Sehun membolakan matanya.

“Mama punya foto Chanyeol?!!”

“Ya, mama mencari tahu dirinya saat itu. Kau tahu, mama sangat ingin tahu seperti apa rupanya Chanyeol hingga papamu tergila-gila dengannya”

Krisyeol; The Immutable TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang